Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Dalam catatan Jokowi, saat ini porsi kredit yang diberikan perbankan kepada UMKM baru mencapai 19 persen.
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti porsi kredit perbankan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang masih rendah.
Dalam catatannya, saat ini, porsi kredit yang diberikan perbankan kepada UMKM baru mencapai 19 persen.
"Kredit perbankan untuk UMKM saat ini masih di angka 19 persen," kata Jokowi di acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PITJK) 2024 yang digelar di The St Regis Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/2).
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
"Pentingnya dukungan kita terhadap UMKM melalui perbankan dan asuransi kredit perbankan untuk UMKM (berkembang)," ujar Jokowi.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Indonesia ini meminta lembaga perbankan untuk menambah porsi pemberian kredit bagi UMKM. Tujuannya agar bisnis UMKM domestik dapat semakin berkembang.
"Ini perlu sebuah proposal, perlu sebuah strategi agar ada peningkatan kredit perbankan dan UMKM, sehingga kita bisa melihat (UMKM) kita tumbuh dengan baik," tegas Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut realisasi penyaluran kredit UMKM di Indonesia sangat rendah. Bahkan lebih rendah diantara negara-negara anggota ASEAN.
"Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN atau negara lain memang pangsa kredit UMKM di dalam total perbankan kita itu termasuk yang paling kecil hanya 20 persen," tutur Sri Mulyani dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (2/12).
Sri Mulyani menyebut penyaluran kredit perbankan untuk UMKM tahun ini baru mencapai 21 persen. Angka ini lebih baik dari sebelumnya yang hanya 19 persen.
Dari sisi debitur, total kredit UMKM hanya 1.275 debitur. Sedangkan total kredit perbankan secara keseluruhan telah mencapai 5.981 debitur.
Oleh karena itu, tahun depan (2024) Presiden Joko Widodo ingin realisasi penyaluran kredit ke UMKM meningkat hingga 30 persen dari total kredit perbankan.
"Kepada UMKM bapak presiden meminta 30 persen dan sekarang ini terjadi kenaikan mencapai 21 dari tadinya hanya 19 persen," tuturnya.
Sri Mulyani menekankan, target ini harus bisa direalisasikan. Mengingat ada negara lain yang mampu memberikan kredit kepada UMKM hingga 60 persen dari total debiturnya.