Bos Bappenas: Produktivitas SDM Rendah Jadi Masalah di Revolusi Industri ke-4
"Dalam RPJMN tahun 2020-2024, pemerintah memfokuskan pembangunan pada peningkatan dan penguatan kapasitas SDM Indonesia. "Untuk mengatasi produktivitas yang rendah, mau tidak mau 2020-2024 fokus pada penguatan sumber daya manusia," ujar Bambang.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro kembali menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia menyongsong Revolusi Industri ke-4 atau Industri 4.0.
"Benar sekali produktivitas yang masih rendah itu yang menjadi masalah kita yang bisa membuat ekonomi kita tidak bisa tumbuh lebih tinggi," kata dia, saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (17/1).
-
Bagaimana cara PIDI 4.0 membantu industri di Indonesia? PIDI 4.0 memiliki showcase center yang menunjukkan miniatur penerapan teknologi 4.0 pada industri. Selain mengunjungi showcase center yang berlokasi di lantai dasar PIDI 4.0, pengunjung juga bisa melihat command center & control room di lantai 2, industry 4.0 laboratorium di lantai 3, test bed facilities di lantai 4, coworking space di lantai 8, dan fasilitas lainnya yang tersedia.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Kenapa Jokowi ingin Indonesia menjadi produsen dalam industri teknologi? "Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, kita tidak boleh hanya menjadi pasar, dan kita harus jadi pemain, menjadi produsen," kata Jokowi.
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
Oleh karena itu, dalam RPJMN tahun 2020-2024, pemerintah memfokuskan pembangunan pada peningkatan dan penguatan kapasitas SDM Indonesia. "Untuk mengatasi produktivitas yang rendah, mau tidak mau 2020-2024 fokus pada penguatan sumber daya manusia," ujarnya.
"Nah SDM ini tidak lagi bisa dengan pengembangan biasa, karena pada saat yang sama kita berhadapan dengan revolusi industri itu sendiri, jadi kita harus membuat pengembangan SDM yang sesuai dengan revolusi industri keempat, harus menciptakan tenaga kerja dengan keahlian tinggi dan spesifik," imbuhnya.
Salah satu ujung tombak pemerintah untuk mencetak SDM kompeten adalah lewat pendidikan vokasi. Ke depan, pendidikan vokasi akan didesain sehingga dapat menjawab kebutuhan SDM di tengah perkembangan industri.
"Jadi vokasi itu kita harapkan bisa menciptakan keahlian tinggi dan spesifik, bahkan di vokasi kita sendiri harus ada perubahan kurikulum supaya lebih adaptif apa yang menjadi kebutuhan pasar di masa depan, bukan yang sekarang," ujar Bambang.
"Nah di masa depan kalau ada kebutuhan digital, kebutuhan revolusi industri ke-4, ya bidang bidang vokasinya yang spesifik harus diarahkan ke sana, setelah spefisik, kualitasnya juga haus ditingkatkan, dia harus bisa menjadi tenaga kerja yang memang dicari," tandasnya.
Baca juga:
Tekan Gini Ratio ke 0,38, Pemerintah Dorong Industri 4.0 dan Ekonomi Digital
Himpuni: Industri 4.0 Jangan Dijadikan Momok Menakutkan, Tapi Memicu Kreativitas
Wapres JK: Penggunaan Robot di Industri 4.0 Tak Bisa Dihindari
Hadapi Industri 4.0, KSPI Minta Pemerintah Buat Aturan Lindungi Pekerja
Industri 4.0 Bakal Ciptakan 17 Juta Lapangan Kerja Baru
Produktivitas Pekerja RI Kalah Dibanding Sri Lanka