Bos BCA sebut pelemahan Rupiah tidak berdampak besar kepada perbankan
Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja, mengatakan pelemahan Rupiah terhadap sejumlah mata uang tidak memberi dampak besar terhadap kinerja perbankan. Menurutnya, hal tersebut akan memberi pengaruh signifikan jika bank memberi kredit USD secara mayoritas.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih bertahan di level Rp 13.700-an per USD. Hari ini, Rupiah dibuka pada level Rp 13.760 per USD atau sama dibanding penutupan perdagangan kemarin.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja, mengatakan pelemahan Rupiah terhadap sejumlah mata uang tidak memberi dampak besar terhadap kinerja perbankan. Menurutnya, hal tersebut akan memberi pengaruh signifikan jika bank memberi kredit USD secara mayoritas.
-
Apa itu kartu kredit BCA? Kartu kredit BCA adalah salah satu produk perbankan yang ditawarkan oleh Bank Central Asia (BCA), salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Kartu kredit BCA memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi pembayaran secara mudah, cepat, dan aman, baik di dalam maupun luar negeri.
-
Apa masalah utama yang dialami nasabah BCA? M-Banking BCA error banyak dikeluhkan para nasabah di media social X, Rabu (26/6/2024). Mereka mengeluhkan tak bisa menggunakan layanan perbankan berbasis digital atau M-banking itu sejak pagi tadi.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kenapa orang memilih kartu kredit BCA? Dengan mengetahui jenis dan keuntungannya, Anda bisa memilih mana kartu kredit yang cocok dan sesuai. Jenis kartu kredit BCA ini mungkin bisa membantu Anda dalam bertransaksi.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
"Harusnya tidak terlalu ada gejolak di perbankan kecuali bank itu terlalu banyak mengelola USD. Ini memang akan membahayakan," ujar Jahja di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (8/3).
Jahja mengatakan, pelemahan Rupiah terhadap USD sebagian besar justru akan dialami oleh para importir di mana mereka akan mengeluarkan dana dalam jumlah besar ketika mengimpor produk yang diproduksi. Bagi eksportir hal ini juga merugikan, di mana barang yang akan diekspor memiliki harga yang lebih murah.
"Itu akan mempengaruhi performance nasabah eksportir dia akan mungkin lebih banyak terima Rupiah, harga dagangan akan jadi lebih murah. Sebaliknya importir harus menyediakan lebih banyak dana karena cost nya naik," jelasnya.
Sementara itu, pelemahan Rupiah juga akan membahayakan bagi korporasi yang melakukan pinjaman besar dalam bentuk USD namun tidak melakukan hedging (lindung nilai). Hal ini pun selalu diantisipasi oleh Bank Indonesia, dengan mengingatkan dunia usaha melakukan hedging ketika meminjam menggunakan USD.
"Itu akan berdampak pada individual masing-masing korporasi apakah mereka punya pinjaman besar dan tidak di hedging itu ada resiko kalau Rupiahnya sampai melemah. Coba dihitung Rp 13.300 sekarang Rp 13.750 sudah berapa persen itu. Belum ada 1 bulan," jelasnya.
"Jadi itu yang harus diperhitungkan dunia usaha. Sebab itu dari yang lalu pun Bank Indonesia selalu mengimbau korporasi untuk selalu menghedging kalau bisnis mereka pinjam dalam dolar atau uang asing lainnya," tandasnya.
Baca juga:
Raup kredit Rp 486 T, BCA catat laba bersih 2017 tumbuh 13 persen menjadi Rp 23,3 T
BTN salurkan Rp 300 M KPR untuk pembiayaan 2.000 unit rumah pegawai Lion Air
Bank Mandiri target 6 juta nasabah jadi pengguna aktif fiestapoin tahun ini
Program BUMN hadir untuk negeri, BTN bantu elektrifikasi 305 rumah di NTT
Lewat program ini, nasabah Bank Mandiri tak perlu tunggu undian agar dapat hadiah