Bos BEI nilai naiknya suku bunga AS bikin ekonomi lebih kondusif
Pasar global telah melakukan antisipasi kenaikan suku bunga AS sehingga dampaknya tak terlalu signifikan.
Direktur Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio menilai kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) dari 0,25 persen menjadi 0,50 persen dapat membuat kondisi ekonomi global menjadi lebih kondusif. Selain itu, pasar global telah melakukan antisipasi sehingga dampaknya tak terlalu signifikan.
"Dampak buruk dari Kenaikan suku bunga The Fed sudah kita lewati, sekarang kepastiannya sudah ada sehingga ekonomi akan jadi lebih kondusif," kata Tito dalam seminar Reshaping Sharpening, & BUMN Outlook 2016 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (17/12).
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Kapan Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia mencapai USD140,2 miliar? Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar USD140,2 miliar.
Selain itu, lanjut Tito, kenaikan ini membuat pasar keuangan naik dan meredanya gejolak Rupiah. Dia meyakini, Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin.
"Moga-moga, boleh dong, saya berharap kalau BI rate turun," tegas dia.
Tito menilai, penurunan BI rate dilihat dari tingginya perbedaan antara inflasi dan suku bunga, yaitu sekitar 3,5 persen. Sementara itu, Amerika pernah mengalami perbedaan inflasi dan suku bunga yang negatif, yaitu 1,5 persen. Sedangkan Singapore sebesar 1,17 persen dengan selisih 2 persen.
"Semua negara itu rata-rata negatif perbedaan inflasi dan BI ratenya, kalau kita malah positif bagi saya tolong bedanya jangan sampai 2 persen," pungkas dia.
Baca juga:
Suku bunga AS naik, Rupiah ditutup menguat 61 poin di Rp 14.008/USD
Bos bank BUMN minta BI tak latah ikut naikkan suku bunga acuan
Menkeu Bambang: kenaikan suku bunga AS 25 bps sudah diperkirakan
Suku bunga AS naik, Rupiah masih stabil di atas Rp 14.000 per USD
Suku bunga AS naik, bank sentral diminta tak ikut naikkan BI rate
Suku bunga AS naik, JK minta bank sentral turunkan BI rate
BI: Naiknya suku bunga AS tak timbulkan gejolak berlebihan