Bos BSI: Penetrasi Perbankan Syariah RI Masih Rendah
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan, penetrasi bank syariah di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara-negara lainnya. Untuk itu, dia berharap perbankan syariah di Indonesia bisa tumbuh dengan baik.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan, penetrasi bank syariah di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara-negara lainnya. Untuk itu, dia berharap perbankan syariah di Indonesia bisa tumbuh dengan baik.
"Kita juga mesti juga sadar bahwa penetrasi bank syariah di Indonesia masih sangat rendah kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain," kata Hery dalam Webinar Era Baru Pembiayaan Syariah di Indonesia, Rabu (17/3).
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa yang diklaim sebagai informasi palsu yang beredar tentang Bank Syariah Indonesia? Beredar sebuah surat berisi pengumuman diklaim berasal Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengubah tarif transfer antarbank dari menjadi Rp150.000 per bulan.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Bagaimana BSI meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia? BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan literasi dan menyediakan produk-produk keuangan syariah yang dibutuhkan masyarakat melalui ekosistem keuangan yang terintegrasi. Hal ini demi meningkatkan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
Di akhir tahun 2020 yang lalu penetrasi bank Syariah di Indonesia baru sekitar 6,51 persen atau masih di bawah 7 persen, dibandingkan dengan negara tetangga kita seperti Malaysia penetrasinya sudah hampir 30 persen. "Apalagi dibanding Negara-negara lain yang ada di middle east seperti Kuwait (49 persen) dan juga Saudi Arabia(63 persen) yang tentunya angkanya cukup fantastis cukup tinggi," ujarnya.
Hery pun tidak menampik, bahwa Indonesia memang sedikit terlambat masuk ke bisnis keuangan Syariah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang sudah memulai pada tahun 60-an, sementara Indonesia baru memulai tahun 90-an.
"Di sisi lain juga tantangannya adalah di negara seperti Malaysia dan Brunei misalnya, pemerintah banyak sekali memberikan insentif ataupun benefit kepada industri keuangan Syariah, dari sisi tarif perpajakan diberi lebih kemudahan dibandingkan dengan perbankan konvensional," katanya.
Menurutnya, perbankan syariah di negara-negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan lainnya itu bisa tumbuh lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara Indonesia dikarenakan peran Pemerintah dalam mewujudkan bisnis keuangan Syariah itu sangat masif.
"Mudah-mudahan tahun ini dan tahun-tahun mendatang, dengan dukungan yang optimal diberikan oleh semua pihak baik pemerintah dan juga regulator tentunya juga pelaku industri keuangan syariah ini harapannya perbankan syariah Indonesia juga akan bisa tumbuh lebih cepat, sehingga bisa mendekati apa yang dicapai oleh perbankan konvensional," ungkapnya.
Kendati begitu, dilihat dari kinerja perbankan syariah Indonesia di tengah kondisi yang cukup menantang di tahun 2020 dampak pandemi covid-19, masih dapat tumbuh baik dibandingkan dengan perbankan nasional, maupun perbankan konvensional.
"Bahwa perbankan syariah ini cukup resilient di tengah kondisi yang kurang menguntungkan dan Kalau kami memperhatikan karena bisnis model yang berbeda antara perbankan syariah dan perbankan konvensional," jelasnya.
Di perbankan syariah tentunya konsep profit and loss sharing ini memberikan fleksibilitas kepada pemilik dana maupun perbankannya, untuk bisa melakukan adjustment pada saat kondisi kurang diuntungkan.
"Di perbankan syariah sendiri dari sisi aset di tahun 2020 yang lalu masih tumbuh double digit sebesar 13,11 persen, dana pihak ketiga juga mengalami pertumbuhan sebesar 11,88 persen, pembiayaan juga tumbuh positif sebesar 8,08 persen," kata Hery.
Sementara perbankan konvensional pertumbuhannya, dari sisi aset perbankan konvensional tumbuh sebesar 6,73 persen, pembiayaan negatif 3,02 persen, dan dana pihak ketiga tumbuh double digit 10,97 persen.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)