Bos Bulog: Kenaikan Harga Kedelai Karena Permainan Kartel Importir
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memastikan, penyebab utama meroketnya harga kedelai beberapa waktu lalu bukan diakibatkan oleh keterbatasan impor. Menurutnya, kenaikan harga bahan baku utama tahu dan tempe tersebut justru diakibatkan oleh praktik kartel.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memastikan, penyebab utama meroketnya harga kedelai beberapa waktu lalu bukan diakibatkan oleh keterbatasan impor. Menurutnya, kenaikan harga bahan baku utama tahu dan tempe tersebut justru diakibatkan oleh praktik kartel.
"Tentang kenaikan harga kedelai kemarin bukan kurang atau karena keterbatasan dari luar negeri. Tapi karena permainan kartel importir kedelai," tegas pria yang akrab disapa Buwas dalam acara Perkenalan Direksi dan Strategi Perum Bulog 2021, Rabu (3/2).
-
Apa itu Kue Bhoi? Kue yang mirip dengan bolu ini merupakan salah satu makanan khas Aceh yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
-
Kenapa Kirab Kebo Bule dianggap membawa berkah? Masyarakat percaya bahwa Kirab Kebo Bule ini dianggap membawa berkah.
-
Kenapa cilor dibalut telur? Cilor adalah makanan khas Sunda yang terbuat dari tepung tapioka atau yang biasa disebut “aci” dalam Bahasa Sunda yang dimasak dengan cara aci dibalut dengan telur.
-
Apa yang diyakini membawa berkah dalam tradisi Kirab Kebo Bule? Beberapa orang percaya, kotoran kerbau yang keluar saat kirab dianggap bisa membawa berkah.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
-
Apa itu daun kelor? Daun kelor adalah salah satu sayuran dan daun herbal yang kaya gizi.
Dia mengungkapkan, suburnya praktik kartel di tanah air tak lepas dari berkurangnya wewenang Bulog untuk melakukan penugasan impor sejumlah komoditas pangan, termasuk kedelai. Walhasil, sejumlah importir lebih leluasa untuk menaikkan harga jual yang justru membebani konsumen.
"Padahal dalam regulasi itu untuk impor sembilan bahan pokok itu dilakukan oleh negara yaitu Perum Bulog. Tapi mekanismenya (impor) harus melalui penugasan yang jumlahnya itu kecil," terangnya.
Maka dari itu, dia berharap volume penugasan impor komoditas pangan oleh Bulog bisa ditambah dalam jumlah besar. Sehingga dapat memberantas praktik kartel dan lebih terjaminnya kestabilan harga berbagai bahan pangan termasuk kedelai.
"Apalagi asosiasi perajin tahu tempe juga banyak yang menghubungi saya Dirut Bulog kenapa tidak impor kedelai dalam jumlah besar, sehingga harga kedelai untuk tempe bisa dikurangi. Saya jelaskan kalau Bulog itu harus melalui penugasan. Nah, akhirnya mereka baru tau kalau Bulog tidak bisa impor tanpa penugasan," tandasnya.
Kendalikan Harga Kedelai
Sebelumnya, Ketua Sahabat Perajin Tempe Pekalongan (SPTP), Mua'limin meminta pemerintah Jokowi berani mengambil terobosan untuk mengendalikan harga kedelai impor. Salah satunya dengan memberi wewenang penuh terhadap Perum Bulog sebagai importir tunggal komoditas utama bahan pembuat tempe tersebut.
"Harga kedelai (impor) ini terlalu besar sekali kenaikannya. Biasanya per kuintal itu harga kedelai impor antara Rp600.000 sampai Rp700.000, sekarang sudah Rp900.000 sampai Rp950.000. Harapannya saya kepada pemerintah, khususnya Presiden Jokowi supaya bisa menurunkan atau mengendalikan harga kedelai impor bisa ditangani langsung oleh Bulog aja sendiri," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (5/1).
Mua'limin menyakini, melalui cara tersebut pemerintah akan dimudahkan untuk melakukan pengawasan terhadap harga kedelai impor. Menyusul importir yang ada, yakni Bulog merupakan kepanjangan tangan langsung pemerintah.
"Kalau wewenang importir dialihkan semua ke Bulog saya yakin harga (kedelai) jadi bisa dikontrol," jelasnya.
Selain itu, berkurangnya jumlah importir komoditas kedelai juga diharapkan akan membasmi praktik permainan harga. Mengingat, jumlah importir yang terlampau banyak justru dianggap menyulitkan pemerintah maupun otoritas dalam upaya penindakan praktik kotor tersebut.
"Soalnya selama ini kita menduga ada oknum importir yang bisa memainkan harga kedelai ini. Kalau harga naik kayak gini, otomatis kita rakyat kecil yang dirugikan," tutupnya.
(mdk/azz)