Bos Pertamina akui Indonesia masih tertinggal dalam teknologi EBT
Padahal, kata dia, teknologi mempunyai peran penting dalam pengembangan EBT di tanah air.
Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan Indonesia saat ini masih tertinggal dalam penerapan teknologi energi baru dan terbarukan (EBT). Padahal, kata dia, teknologi mempunyai peran penting dalam pengembangan EBT di tanah air.
"Padahal sumber daya kita, cadangan kita banyak, tapi teknologi masih dari luar," ujar dia saat memberikan sambutan pada acara Pertamina Refining Day 2015 di Gedung Utama Pertamina, Jakarta, Selasa (15/12).
-
Di mana Pertamina menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru? Di tahun 2022, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di Blok Mahakam puluhan miliar kaki kubik gas dan jutaan barel minyak.
-
Bagaimana Pertamina ingin membangun energi berkelanjutan? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
-
Bagaimana Pertamina mengadopsi transisi energi? Pertamina mencoba mengadopsi transisi energi secara bertahap. Di satu sisi, Pertamina menjaga ketahanan energi melalui penguatan bisnis minyak dan gas. Di sisi lain, juga meningkatkan pengembangan bisnis rendah karbon untuk memenuhi target net zero emission pada 2060.
-
Kenapa Pertamina terus mendorong transisi energi? Setelah semua negara berkomitmen terhadap penurunan karbon emisi menuju net zero emission, ada optimisme, ada kegamangan, ada kekhawatiran. Namun ini semua tidak menyurutkan langkah kita untuk terus melaksanakan energi transisi seperti yang disepakati bersama,” ungkap Nicke saat acara Pertamina Energy Forum 2023 di Ballroom Grha Pertamina (18/12).
-
Bagaimana Pertamina memastikan kesiapan energi jelang Tahun Baru 2024? Dalam rangka memastikan kesiapan energi jelang libur Tahun Baru 2024, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji meninjau Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) di Grha Pertamina, Jumat (29/12). Pada kunjungan ini, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan secara real-time kesiapan Pertamina dalam menyediakan energi, mulai dari stabilitas produksi blok hulu migas, keandalan kilang-kilang pengolahan, hingga proses distribusi energi terutama BBM dan LPG ke masyarakat di Indonesia.
-
Kapan Pertamina berhasil menemukan cadangan gas dan kondensat baru di Blok Mahakam? Di tahun 2023, Pertamina kembali berhasil mendapatkan penemuan baru (discovery) gas dan kondensat di sumur eksplorasi Adiwarna-1x di Blok Mahakam.
Dia mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan alga atau ganggang merah yang dapat diolah menjadi bioetanol. Sayangnya, teknologinya masih dikuasai oleh negara lain sehingga pengembangan energi tersebut sedikit terhambat.
"Potensi geothermal terbesar di dunia itu ada di Indonesia, tapi yang menguasai New Zealand dan beberapa negara lainnya," jelasnya.
Dwi menambahkan apabila Indonesia berhasil menguasai teknologi EBT maka akan mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu, pengelolaan energi di Indonesia juga akan semakin baik.
"Hal itu akan membantu mengurangi impor dan negara bisa lebih kuat. Tapi kalo dukungannya setengah-setengah, sampai kapanpun Indonesia tidak akan mendapat apa-apa. Hanya diam saja kekayaan alamnya dimanfaatkan oleh asing," pungkas dia.
Baca juga:
Jokowi bakal terbitkan aturan pemanfaatan sampah jadi listrik
Target Jokowi, sampah diolah jadi energi listrik di 2025
Menengok pengolahan limbah rumah tangga berteknologi di Washington
Melihat luasnya pusat tenaga surya terbesar di Eropa
Bappenas: Harus ada subsidi untuk energi terbarukan