BPH Migas Minta Pertamina Jadikan Kalbar Contoh Pembentukan SPBU Mini
Ketua BPH Migas M Fansrullah Asa meminta PT Pertamina untuk menjadikan Kalimantan Barat sebagai percontohan pembentukan stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU) mini. Mengingat kondisi geografis yang cukup sulit dan beberapa daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Ketua BPH Migas M Fansrullah Asa meminta PT Pertamina untuk menjadikan Kalimantan Barat sebagai percontohan pembentukan stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU) mini. Mengingat kondisi geografis yang cukup sulit dan beberapa daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
"Saat ini Pertamina baru melakukan uji coba untuk pengadaan mini SPBU. B9aru ada di Tasik Malaya, Suka Bumi,dan Garut. Dan kami akan mendorong agar Kalbar bisa menjadi percontohan untuk pembuatan mini SPBU," kata Fansrullah di Pontianak, dikutip Antara, Minggu (10/3).
-
Di mana BPH Migas melakukan pemantauan SPBU? "Kami melakukan pemantauan kesiapan beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Lombok, khususnya yang lokasinya dekat dengan lokasi pelaksanaan event internasional MotoGP Indonesia 2024 akhir September 2024.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Apa yang dilakukan oleh BPH Migas di Batam? Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan ke Stasiun Gas Panaran PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI), Batam, Kepulauan Riau.
-
Kapan BPH Migas mengimbau SPBUN untuk memeriksa Surat Rekomendasi? “Karena BBM subsidi ini harus ditujukan kepada konsumen pengguna yang berhak, dalam hal ini nelayan. Maka dari itu, kami terus memastikan penyalurannya betul-betul tepat sasaran. Penyalur (SPBUN) diimbau memeriksa dengan baik dokumen Surat Rekomendasi bagi Konsumen Pengguna,
-
Kenapa BPH Migas melakukan pemantauan di SPBU di Lombok? Pasokan BBM subsidi maupun non subsidi dalam keadaan aman," kata Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman disela-sela peninjauan ke sejumlah SPBU di Lombok, Selasa (10/9/2024).
Menurutnya, kondisi geografis Kalimantan Barat akan menyulitkan Pertamina untuk menyalurkan bahan bakar minyak (BBM), sehingga perlu sub penyalur dan mini SPBU.
Dia menjelaskan, distribusi BBM ini merupakan amanah UU yang ditugaskan kepada Pertamina agar bisa menyalurkan BBM kepada masyarakat dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Terlebih Dirut Pertamina juga sudah berjanji akan membentuk sub penyalur untuk disetiap desa.
"Untuk regulasinya pembentukan subpenyalur ini memang harus disusun dengan baik, dengan konsumen tertutup. Dalam artian, setiap pembeli harus bisa menunjukkan KTP atau surat keterangan yang dibuat nantinya, karena kalau ini dijual secara terbuka, jelas penyaluran BBM subsidi tidak bisa tepat sasaran," tuturnya.
Fransrullah menambahkan, pemerintah saat ini baru mampu membuat BBM dengan satu harga di 170 lokasi untuk wilayah terpencil Indonesia sehingga masih ribuan yang harus dibangun.
Sementara itu untuk membangun SPBU, katanya, jelas membutuhkan investasi yang besar, sehingga akan sulit dilakukan. Satu-satunya jalan adalah dengan membangun SPBU mini dan memperbanyak sub penyalur di daerah, agar distribusi BBM ini bisa merata dan harganya bisa sama.
"Jika nantinya sub penyalur ini sudah siap, penerapan BBM satu harga baru bisa dilakukan," katanya.
Baca juga:
Pertamina Operasikan 2 SPBU di Tol Solo-Ngawi
Pertamina Bangun 18 SPBU di Tol Trans Jawa, Selesai Sebelum Mudik Lebaran
5.850 SPBU Pertamina Ditargetkan Terapkan Digitalisasi di Juni 2019
BP dan AKR Bangun 350 SPBU di Indonesia
Arcandra Tegaskan Formula Baru BBM Nonsubsidi Perkecil Perbedaan Harga Antar SPBU
Suasana SPBU di Jakarta Usai Penurunan Harga BBM