BPJT: Tarif Tol Berguna Untuk Kelanjutan Bisnis Badan Usaha
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Koentjahjo Pamboedi menyatakan, pengenaan tarif pada ruas tol berguna untuk keberlangsungan bisnis Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Sehingga, kemungkinan pemerintah meniadakan ongkos tol itu sulit oleh sebab biaya operasional jalan bebas hambatan yang tinggi.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Koentjahjo Pamboedi menyatakan, pengenaan tarif pada ruas tol berguna untuk keberlangsungan bisnis Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Sehingga, kemungkinan pemerintah meniadakan ongkos tol itu sulit oleh sebab biaya operasional jalan bebas hambatan yang tinggi.
"Kalau negara maju itu karena cadangan pemerintah banyak, terus digratiskan. Pajak kendaraan bermotornya juga dinaikan tinggi," ungkap dia di Jakarta, Senin (11/2).
-
Siapa yang melakukan pelanggaran di tol? Branch Manager Ruas Tol Prabumulih PT Hutama Karya (Persero) Syamsu Rijal mengakui telah terjadi pelanggaran kendaraan memutar balik di bawah jembatan interchange KM 82 Tol Indraprabu.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Apa yang terjadi pada tebing tol di Bintaro? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kenapa Tol Cimanggis-Cibitung dibebaskan dari tarif? Sejak dibuka kemarin, para pengendara tak dikenakan tarif alias gratis untuk melewati Jalan Tol Cimanggis–Cibitung Seksi 2B ruas Nagrak–Cibitung. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir mengatakan, tarif gratis itu diberlakukan selama masa sosialisasi tahap satu hingga tiga.
Saat ditanyai apakah memungkinkan bila ruas tol yang masa konsesinya habis digratiskan, dia menyanggahnya. Pemerintah disebutkannya akan melelang kepemilikan jalan tol agar ada BUJT yang bisa memelihara jalan tol tersebut.
Dia melanjutkan, BUJT tentunya membutuhkan biaya tersendiri untuk dapat memelihara ruas tol yang ditanganinya. Oleh sebabnya, ia menilai, terbilang tak mungkin untuk meniadakan tarif tol.
"Kayak sekarang Tol Jagorawi ini Rp 120 per km. Itu hanya cukup untuk pemeliharaannya saja. Kalau itu digratiskan, biayanya tinggi," sebutnya.
"Kalau sampai tol gratis, angkot bisa masuk, motor masuk, terus ada perbaikan lubang segala macam, enggak kuat BUJT biayanya," dia menambahkan.
Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Pasangan Calon nomor urut 02 Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara, sempat menyinggung bahwa ruas tol yang telah habis masa konsesinya bisa digratiskan.
"Semestinya BUJT, pengelola jalan tol dan pemerintah menggratiskan ruas-ruas tol yang masa konsesinya sudah berakhir. Bukan malah justru tetap dikenakan biaya yang membebani masyarakat pengguna jalan," ujar dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BPJT Sebut Butuh Investasi Lebih Wujudkan Rencana Motor Masuk Tol
Jasa Marga Siapkan 4 Proyek Tol Baru di 2019
Jasa Marga Target Operasikan 244 Km Tol Baru di 2019
2019, BPJT Akan Lakukan Penyesuaian Tarif di 15 Tol
Tarif Tol Bandara Soekarno-Hatta Naik Mulai 14 Februari, Sedan dan Bus Jadi Rp 7.500
Ekonom Soal Tarif Tol RI Mahal se-ASEAN: Itu Hal yang Relatif