BPN bantu sertifikasi 1.273 hektar lahan Pertamina
Ada 339 bidang tanah dengan luas sekitar 80 hektar yang belum tersertifikasi dan sudah habis masa berlakunya.
PT Pertamina (Persero) mengakui, selama lima tahun terakhir kerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) membuahkan hasil. BPN telah membantu pembebasan dan sertifikasi 242 bidang tanah dengan luas 1.273 hektar.
Pertamina masih mengandalkan BPN untuk menuntaskan persoalan yang berhubungan dengan lahan perusahaan pelat merah tersebut.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
"Pertamina berharap ini bukan hanya percepatan izin sertifikat, tapi juga penanganan permasalahan tanah, dan pengadaan tanah untuk pertamina," ujar Direktur Utama PT Pertamina Galaila Karen Agustiawan di Jakarta, Jumat (26/4).
Permintaan Pertamina itu seiring tingkat produksi minyak yang dinaikkan dari sebelumnya 150.000 barel per hari menjadi 200.000 barel per hari. Di sisi lain, lahan mereka masuk dalam 33 aset yang memerlukan percepatan izin sertifikat tanah untuk memberikan kejelasan dan kepastian atas hak, sebagaimana kebijakan Kementerian BUMN dan KPK mewajibkan BUMN termasuk Pertamina untuk melakukan sertifikasi terhadap tanah.
Beberapa aset milik pertamina adalah Refinery Balikpapan seluas 300 hektar di lapangan Dumai, ada juga di Tanjung Bukit seluas 1,37 hektar, di Palembang 400.000 hektar, lapangan golf 176 hektar, tanah Kandanu 100.000 hektar dan tanah Plumpang 100.000 hektar dan jalur pipa bahan bakar yang selama ini memang masih dalam proses sertifikasi.
"Jadi kami mohon juga agar BPN mempercepat proses sertifikasi karena sebagian besar aset ini merupakan objek vital nasional," ucapnya.
Pihaknya menyebutkan, ada 339 bidang tanah dengan luas sekitar 80 hektar yang belum tersertifikasi dan sudah habis masa berlakunya. Selain itu masih banyak tanah di Pertamina yang mendapatkan permasalahan baik sengketa konflik maupun perkara di pengadilan.
(mdk/noe)