BPS Catat Jumlah Penumpang KRL Capai 8,7 Juta Orang di September 2021
Secara umum, jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera yang berangkat pada September 2021 mengalami peningkatan 46,83 persen dibandingkan pada Agustus 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta commuter atau Kereta Rel Listrik (KRL) sebanyak 8,7 juta orang pada September 2021. Angka ini mendominasi jumlah penumpang kereta di Jawa dan Sumatera yang totalnya mencapai 9,6 juta penumpang.
"Sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 8,7 juta orang atau 90,87 persen dari total penumpang kereta api," kata Kepala BPS Margo Yuwono di Jakarta, Senin (1/11).
-
KPR Kilat BRI itu apa? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
-
Apa tujuan utama dari KPR BRI? Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BRI adalah salah satu solusi bagi calon pemilik rumah untuk mewujudkan impian miliki hunian idaman mereka, terutama bagi kalangan milenial dan Gen Z.
-
Apa yang menjadi ciri khas PO Bus Bireuen Ekspress? Selain PO Bus PMTOH yang sudah dikenal masyarakat Aceh, armada bus yang satu ini juga tak kalah legendaris dan jadi primadona.
-
Kapan KNILM melakukan penerbangan perdana? Hari bersejarah itu terjadi pada tanggal 1 November 1928. Saat itu KNILM terbang perdana dari Bandara Andir, Bandung menuju Surabaya.
-
Siapa saja yang bisa ikut KPR Kilat BRI? Sebagai informasi, program ini hadir buat kamu yang memiliki fixed income maupun non fixed income.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
Secara umum, jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera yang berangkat pada September 2021 mengalami peningkatan 46,83 persen dibandingkan pada Agustus 2021. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek sebesar 46,17 persen, Jawa non- Jabodetabek sebesar 53,57 persen, dan Sumatera sebanyak 55,56 persen.
Secara kumulatif jumlah penumpang kereta api selama Januari–September 2021 mencapai 103,8 juta orang. Angka ini mengalami penurunan sebesar 29,39 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera masing-masing turun 27,26 persen, 41,60 persen, dan 16,86 persen.
"Jumlah penumpang kereta api selama Januari–September 2021 mencapai 103,8 juta orang atau turun 29,39 persen dibanding periode yang sama tahun 2020," kata dia.
Jumlah Barang Diangkut
Sementara itu, jumlah barang yang diangkut kereta api pada September 2021 sebanyak 4,8 juta ton. Capaian ini naik 2,48 persen dibanding bulan sebelumnya.
Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 3,8 juta ton atau 78,48 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api. Selain itu, peningkatan jumlah barang terjadi di wilayah Jawa non- Jabodetabek sebesar 13,67 persen. Sebaliknya wilayah Sumatera mengalami penurunan 0,21 persen.
Sehingga selama periode Januari–September 2021 jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 39,1 juta ton. Mengalami peningkatan 8,95 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
Peningkatan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 13,25 persen. Namun kondisi sebaliknya terjadi di Jawa non-Jabodetabek yang mengalami penurunan 5,04 persen.
(mdk/idr)