BRI akui perlambatan ekonomi tekan pertumbuhan laba
Bank pelat merah tersebut mencatat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 611,3 triliun
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Asmawi Syam mengakui perlambatan ekonomi Indonesia menekan pertumbuhan laba. Untuk menjaga profitabilitas, BRI berupaya menekan biaya dana atau Cost of Fund (COF) dengan memperbaiki struktur pendanaan (funding structure).
Bank pelat merah tersebut mencatat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 611,3 triliun. Sebanyak 56,2 persen atau Rp 343,3 triliun berbentuk giro atau tabungan.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Bagaimana The Banker menilai kinerja BRI? Dalam situs resminya The Banker melakukan pemeringkatan Top 1000 World Banks 2023 mengacu pada pencapaian kinerja keuangan pada 2022. Adapun aspek penilaian diantaranya terdiri dari sisi balance sheet, income statement, dan capital adequacy.
Sisanya, 43,8 persen atau Rp 268 triliun berbentuk deposito.
"Dengan komposisi yang seperti itu, Bank BRI berhasil menurunkan biaya dana atau cost of funding dari yang sebelumnya 4,3 persen di Triwulan III tahun 2014 menjadi 4,2 persen di Triwulan III tahun 2015," ungkap Direktur Utama BRI Asmawi Syam di Kantornya, Jakarta, Kamis (22/10).
Penurunan biaya dana berdampak positif. laba bersih BRI tumbuh sebesar 1,4 persen dari sebelumnya sebesar Rp 18,0 Triliun menjadi Rp 18,3 Triliun.
"Untuk menghadapi kondisi perekonomian, pada Triwulan III tahun ini BRI melakukan penyisihan pencadangan kerugian atau NPL Coverage Ratio hingga 150 persen dengan rasio kecukupan modal sebesar 20,6 persen."
Baca juga:
Kuartal III-2015, BRI salurkan kredit Rp 518,9 triliun
Tak pernah dibobol, BNI klaim punya sistem IT terbaik
Bos OJK sebut perbankan dalam negeri berpotensi kuasai ASEAN
OJK nilai perbankan nasional tak siap hadapi pasar bebas Asean
Perluas akses KUR, BRI gandeng pegawai BUMN mati suri
Hindari kepemilikan asing, Misbakhun usulkan revisi UU Perbankan