BRI catat raup laba 2017 Rp 29,04 T dengan penyaluran kredit Rp 739,3 T
Penyaluran kredit BRI secara konsolidasi sebesar Rp 739,3 triliun, yang meliputi kredit mikro (Rp 239,5 triliun), kredit konsumer (Rp 114,6 triliun), kredit ritel dan menengah (Rp 197,8 triliun) dan kredit korporasi (Rp 187,4 triliun). BRI optimistis pada 2018 bisa mencapai pertumbuhan kredit 10 sampai 12 persen.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) membukukan laba bersih Rp 29,04 triliun sepanjang 2017. Laba ini tumbuh 10,7 persen dibanding tahun sebelumnya.
Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo, mengatakan perolehan laba ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit perseroan. Penyaluran kredit BRI secara konsolidasi hingga akhir Desember 2017 sebanyak Rp 739,3 triliun atau tumbuh 11,4 persen dibandingkan posisi akhir Desember 2016 yang tercatat Rp 663,4 triliun.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
"Perolehan laba ini tak lepas dari penyaluran kredit BRI yang tumbuh double digit atau berada di atas rata-rata industri perbankan nasional," katanya seperti dikutip Antara di Jakarta, Rabu (24/1).
Penyaluran kredit BRI masih didominasi oleh kredit kepada segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM), yang mencapai 74,6 persen dari total portofolio kredit BRI. "Ini selaras dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo, di mana perbankan diharapkan menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik dan terus memberdayakan para pelaku usaha mikro dan kecil," kata Haru.
Penyaluran kredit BRI secara konsolidasi sebesar Rp 739,3 triliun, yang meliputi kredit mikro (Rp 239,5 triliun), kredit konsumer (Rp 114,6 triliun), kredit ritel dan menengah (Rp 197,8 triliun) dan kredit korporasi (Rp 187,4 triliun). BRI optimistis pada 2018 bisa mencapai pertumbuhan kredit 10 sampai 12 persen dengan fokus utama pada pemberdayaan UMKM.
BRI juga menargetkan porfotolio kredit UMKM terus meningkat hingga mencapai 80 persen dari total keseluruhan kredit BRI. Loan to deposit ratio (LDR) konsolidasian BRI pun berada di kisaran 87,8 persen.
BRI juga terlihat mampu menjaga kualitas kredit dengan rasio NPL gross konsolidasi pada akhir Desember 2017 sebesar 2,2 persen atau di bawah rata rata industri perbankan nasional.
Selain itu, Bank BRI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak Rp 69,4 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur baru selama periode Januari hingga Desember 2017. Dari KUR yang telah disalurkan tersebut, 41 persen telah digunakan untuk sektor produktif.
Apabila dihitung mundur sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015, BRI telah menyalurkan KUR skema baru senilai Rp 155 triliun kepada lebih dari 8,6 juta debitur.
Pertumbuhan penyaluran kredit BRI juga selaras dengan kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Per akhir Desember 2017 DPK BRI secara konsolidasi sebesar Rp 841,7 triliun atau tumbuh 11,5 persen (yoy). Dana murah (CASA) pun masih mendominasi DPK BRI dengan proporsi mencapai 59 persen.
"Ini sejalan dengan strategi perseroan di mana memang BRI fokus untuk menghimpun dana-dana murah sehingga mampu menekan biaya operasional dan dapat memberikan suku bunga yang kompetitif bagi masyarakat," kata Haru.
Faktor lain yang mendorong kinerja Bank BRI yakni perolehan fee based income (FBI) yang tumbuh 13,2 persen (yoy) dari Rp 9,2 triliun di akhir 2016 menjadi Rp 10,4 triliun pada akhir 2017.
Haru mengatakan Bank BRI akan terus meningkatkan porsi sumber-sumber pendapatan baru di luar pendapatan bunga, karena trennya suku bunga ke depan akan semakin menurun. Salah satu strateginya dengan memperkuat transaction banking serta pemanfaatan digital banking.
Aset perseroan secara konsolidasi pun terkerek naik dari Rp 1.003,6 triliun pada akhir 2016 menjadi Rp 1.126,2 triliun pada akhir 2017 atau tumbuh sebesar 12,2 persen.
Baca juga:
BRI Life dinobatkan jadi perusahaan Indonesia Trusted Companies
Menteri Rini hadiri groundbreaking pembangunan Menara BRI Gatot Subroto
BRI terbitkan kartu co-branding AKU BRIZZI Alfamart
Jaga kepercayaan nasabah, BRI masih pikir-pikir izinkan pegawai sekantor menikah
Rayakan HUT ke-122, BRI beri beasiswa Rp 25 juta pelajar difabel berprestasi
Apresiasi merchant produktif, Bank BRI berikan tiket gratis ke luar negeri
Photopia 'Share For BRIghter Indonesia'