BRI gandeng AirAsia manfaatkan layanan perbankan payment channel
"Melalui kerjasama ini kami juga berharap dapat memperkenalkan AirAsia secara lebih luas."
BRI beserta AirAsia menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), terkait penyediaan dan pemanfaatan layanan jasa perbankan yang modern. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Bank BRI, Sis Apik Wijayanto dan Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko berlangsung di Luna Negra, Plaza Bapindo, Sudirman, Jumat (27/5).
Melalui MoU ini, BRI berkomitmen untuk memberikan layanan jasa perbankan yang optimal kepada Indonesia AirAsia, dalam bentuk layanan pembelian tiket melalui jaringan e-channel BRI, pemanfaatan fasilitas Electronic Data Capture (EDC) BRI untuk pembayaran di loket maupun di dalam pesawat, layanan trade finance BRI, pemberian fasilitas pinjaman komersial dan pinjaman BRIguna untuk pekerja, serta pemanfaatan jasa bank lainnya.
Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko, mengatakan, kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kemudahan akses bertransaksi bgi jutaan nasabah BRI untuk menikmati kualitas pelayanan AirAsia menuju destinasi-destinasi terbaik di Asia dan Australia.
"Melalui kerjasama ini kami juga berharap dapat memperkenalkan AirAsia secara lebih luas, kepada berbagai segmen masyarakat Indonesia," ujar Sunu.
Dengan adanya penandatanganan ini, jasa layanan perbankan yang diberikan kepada AirAsia Indonesia semakin berkembang dan hampir menyeluruh berdasarkan prinsip mutual trust dan mutual benefit.
Untuk mendukung predikatnya sebagai bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah, BRI terus mengembangkan jaringan unit kerja konvensional, e-channel, dan layanan branchless banking, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hingga akhir Triwulan I 2016, Bank BRI telah memiliki 10.612 jaringan kerja konvensional, yangterdiri dari 8.539 jaringan mikro (termasuk Teras BRI dan Teras BRI Keliling), 983 Kantor Kas, 603 KCP, 467 Kantor Cabang, serta 19 Kantor Wilayah yang kesemuanya terhubung real time online.
Sementara itu, peningkatan jumlah jaringan e-channel didominasi oleh pertambahan Electronic Data Capture (EDC) sebesar 56.554 menjadi 187.758 unit, Automatic Teller Machine (ATM) bertambah 2000 menjadi 22.792 unit serta Cash Deposit Machine (CDM), bertambah 500 menjadi 892 unit.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Apa yang terjadi pada penerbangan Batik Air rute Makassar ke Jakarta yang membuat penumpang panik? Dalam video tersebut terlihat pesawat dalam kondisi gelap dan disebutkan sistem air conditioner (AC) juga mati.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang diresmikan oleh Etihad Airways di Bali? Pendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Baca juga:
Laba bersih BRI Agro turun 23,29 persen
BRI minta Jokowi-JK lanjutkan program KUR
BRI tawarkan asuransi pada masyarakat berpenghasilan rendah
Menteri Anies menabung di bank sejak sekolah dasar
Kuartal I-2016, BI catat pertumbuhan kredit 8,71 persen
Ini 10 bank terbesar di dunia, asetnya tembus Rp 46.563 triliun