BRI Salurkan Kredit per Kuartal III 2020 Rp935,35 T, Catatkan Sejarah di Sektor UMKM
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), per kuartal III 2020, telah menyalurkan kredit sebesar Rp935,35 triliun atau tumbuh 4,86 persen dibanding Rp891,97 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Di periode ini, BRI turut mencatatkan sejarah dalam penyaluran kredit.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), per kuartal III 2020, telah menyalurkan kredit sebesar Rp935,35 triliun atau tumbuh 4,86 persen dibanding Rp891,97 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Di periode ini, BRI turut mencatatkan sejarah dalam penyaluran kredit.
“Pertumbuhan ini lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit industri yang sebesar 0,12 persen menurut data OJK per September 2020,” kata Sunarso dalam acara Press Conference Kinerja Keuangan Kuartal III 2020 secara virtual, Rabu (11/11).
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
Sunarso menjelaskan, penyokong utama pertumbuhan kredit BRI adalah segmen mikro dan ritel menengah. Di mana, penyaluran kredit mikro tumbuh 8,91 persen dan kredit ritel menengah tumbuh 9,93 persen YoY.
Kemudian komposisi kredit UMKM dibanding total kredit tumbuh dari 78,1 persen pada kuartal III 2019, menjadi saat ini mencapai 80,65 persen pada kuartal III 2020.
“Ini merupakan milestone (sejarah) dari perseroan di mana untuk pertama kalinya BRI mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80 persen, yang mana cita-cita 80 persen porsi kredit UMKM ini sesungguhnya baru kami cita-citakan di akhir 2022,” ungkapnya.
Pencapaian ini, lanjutnya, berkat refocusing BRI untuk sektor UMKM. Di mana, BRI fokus pada penyaluran kredit dengan skema penjaminan. Seperti kredit usaha rakyat kemudian KUR supermikro dan juga Kredit Modal Kerja Tangguh (KMK Tangguh) yang dijamin oleh lembaga penjaminan kredit.
Restrukturisasi dan DPK BRI
Selain itu, BRI secara masif telah melakukan restrukturisasi pinjaman dengan tujuan untuk membantu UMKM agar tetap bertahan. “Hingga September 2020 BRI telah melakukan restrukturisasi pinjaman senilai Rp193,7 Triliun rupiah kepada lebih dari 2,95 juta nasabah,” katanya.
Gencarnya restrukturisasi yang diberinya dengan penyaluran kredit yang sehat dan selektif mampu membuat NPL BRI terjaga di angka 3,12 persen, dengan NPL coverage secara konsolidasi itu 203,47 persen.
“NPL BRI tercatat di bawah NPL industri perbankan pada September 2020 di mana NPL industri perbankan per September adalah 3,15 persen,” jelasnya.
BRI juga mencatat pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang pada akhir kuartal III-2020 mencapai Rp1.131,93 triliun. Naik 18 persen secara tahunan dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun 2019.
Selain itu, Sunarso menyebut dana murah Bank BRI berada di atas rata-rata industri perbankan yang tahun ini tumbuh 12,88 persen. Dana murah masih mendominasi portofolio simpanan di BRI mencapai Rp688,1 triliun dari DPK .
"Dana murah masih mendominasi portofolio simpanan BRI mencapai 59,02 persen atau Rp688,1 t dari total DPK," kata Sunarso.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)