BTN ajukan nama pengganti 2 direksi ke Kementerian BUMN
Latar belakang calon pengganti direksi yang diajukan berasal dari dalam dan luar institusi BTN.
PT Bank Tabungan Negara Tbk mengaku telah menyiapkan pengganti bagi dua direksi yang tidak lolos dalam uji kelaikan dan kepatutan atau fit and proper test oleh Bank Indonesia (BI).
Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, komisaris BTN sudah mengajukan beberapa nama kepada Kementerian BUMN, selaku pemegang saham mayoritas, untuk mengisi posisi direksi yang kosong saat ini.
"Itu sudah kita usulkan kita ke pemegang saham, nanti akan diseleksi," kata Maryono di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (6/2).
Maryono menambahkan, latar belakang calon pengganti direksi yang diajukan berasal dari dalam dan luar institusi BTN. "Ada yang dari dalam dan luar BTN, tapi kita enggak tahu," imbuh Maryono.
Sayangnya, Maryono masih enggan memaparkan lebih lanjut terkait nama-nama pengganti direksi tersebut. Saat ini posisi kedua direksi itu masih dirangkap oleh direksi lainnya. Maryono optimis kinerja perseroan tidak akan terganggu meski terjadi rangkap jabatan.
"Tidak mengganggu, kan sudah terotomatisasi, sudah ada di kepala divisi, dikepala cabang, sifatnya koordinasi. Tidak ada pengaruhnya, koordinasinya saja ditambahkan," tutup Maryono.
Sebelumnya, terhitung sejak 6 Desember 2013, dua direksi BTN yakni Evi Firmansyah dan Saut Pardede tidak lagi menjabat sebagai direktur lantaran tidak lolos uji kelayakan dan kepatutan oleh BI. Selain menyatakan kedua direksi tersebut tidak lolos uji, BI juga tidak menyetujui Mas Guntur Dwi S dan Poernomo sebagai direktur BTN.