BTN Catat Aset Rp 361,2 Triliun Sepanjang 2020, Tumbuh 15,8 Persen
Selama 2020, Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat pertumbuhan 15,8 persen menjadi Rp 361,2 triliun. Di mana, pada 2019, aset BTN tercatat sebesar Rp 311,77 triliun.
Selama 2020, Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat pertumbuhan 15,8 persen menjadi Rp 361,2 triliun. Di mana, pada 2019, aset BTN tercatat sebesar Rp 311,77 triliun.
"Aset Bank BTN tumbuh 15,85 persen (yoy) menjadi Rp 361,2 triliun pada 2020. Posisi tersebut naik dari Rp 311,77 triliun di tahun 2019," kata Plt. Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu, dalam konferensi pers Paparan Kinerja per 31 Desember 2020, Jakarta, Senin (15/2).
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
Nixon memaparkan, peningkatan aset tersebut didukung beberapa indikator. Seperti, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul selama 2020 sebesar Rp 279,13 triliun. Angka ini naik 23,84 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 225,4 triliun.
Peningkatan DPK didominasi kenaikan giro sebesar 38,24 persen menjadi Rp72,04 triliun per kuartal IV-2020. Dari peningkatan DPK tersebut, loan to deposit ratio (LDR) BTN mengalami penurunan ke level 93,19 persen dari sebelumnya di tahun 2019 mencapai 113,50 persen.
"DPK menguat dengan cost of fund (CoF) yang membaik. CoF perseroan juga mengalami penurunan menjadi 4,79 persen di tahun 2020 dari sebelumnya 5,68 persen pada 2019."
Selanjutnya
Selain itu, lanjut Nixon, permodalan BTN juga makin tebal dengan penerbitan Junior Global Bond yang diterbitkan pada awal 2020. Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan tercatat naik 202 bps menjadi 19,34 persen.
Kinerja Syariah BTN juga menunjukkan kinerja positif. Tercermin dari aset Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN yang tumbuh sebesar 16,37 persen (yoy) menjadi Rp 33,03 triliun pada 2020.
DPK yang dihimpun UUS BTN juga tumbuh 9,02 persen (yoy) menjadi Rp 23,83 triliun di akhir Desember 2020. BTN Syariah juga terus melakukan peningkatan pencadangan dengan coverage ratio naik level menjadi 55,55 persen pada kuartal IV-2020 dari 38,68 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.
(mdk/bim)