Buka-bukaan Jonan soal strategi wujudkan mobil listrik Jokowi
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mendorong Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi (BPPT) agar serius untuk mengembangkan proyek mobil listrik. Dia ingin Indonesia bisa menjadi negara produsen mobil ramah lingkungan ini.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mendorong Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi (BPPT) agar serius untuk mengembangkan proyek mobil listrik. Dia ingin Indonesia bisa menjadi negara produsen mobil ramah lingkungan ini.
"Kita harus melihat ke depan. Jangan sampai kita hanya jadi pasar saja, tidak bisa produksi sendiri. Saya minta ke BPPT untuk bisa mengembangkan proyek ini," kata Menko Luhut.
Menko Luhut menilai, selama ini BPPT baru sebatas membuat purwarupa atau prototype. Karenanya, dia berharap Indonesia bisa segera melakukan produksi mobil listrik secara besar-besaran.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan saat ini pemerintah tengah fokus untuk pengembangan mobil hybrid. Mobil ini merupakan perpaduan antara bahan bakar minyak (BBM) dan listrik.
Namun, ditegaskan Menteri Airlangga bahwa proyek mobil listrik tetap menjadi tujuan dalam peta jalan pengembangan industri otomotif.
Terkait mobil listrik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan blak-blakan mengenai rencana pemerintah tersebut. Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.
-
Apa yang memengaruhi penggunaan energi mobil listrik? Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi energi mobil listrik yang perlu dipahami agar jangkauan dan kinerjanya dapat dioptimalkan.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
Pengembangan mobil listrik instruksi Jokowi, akan ada Perpres
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan akan ada peraturan presiden (perpres) mengenai pengembangan mobil listrik di Indonesia. Mobil listrik menjadi salah satu upaya pemerintah mengurangi emisi karbon, serta mencapai target bauran energi baru dan terbarukan 23 persen.
"Mungkin 'pakai' perpres. Saya kira, melalui perpres. Sudah ada instruksi tertulis dari Presiden (Joko Widodo) bahwa pemerintah akan mendukung pengembangan mobil listrik," kata Menteri Jonan.
SPBU disiapkan jual baterai mobil listrik
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan tengah mempertimbangkan konsep penyediaan energi untuk mobil listrik melalui baterai yang bisa dibeli di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Teknologi baterai itu penting. Semua 6.000 SPBU di Indonesia nantinya bisa menyediakan baterai. Setiap mobil listrik masuk SPBU tidak untuk mengisi bahan bakar, tetapi mengganti baterai. Jadi baterai daya kosong bisa dilepas, lalu menukarnya dengan baterai yang terisi. Konsumen harus membayar baterai tersebut," kata Menteri Jonan.
Penjualan baterai di SPBU, menurutnya, akan lebih efektif dan efisien karena pemilik mobil listrik tidak perlu mengisi ulang daya terlalu lama di SPBU. Jika dibandingkan dengan mobil listrik di China yang harus mengisi daya ulang di rumah, kapasitas listrik rumah di Indonesia tidak sama, yakni banyak yang masih menggunakan listrik subsidi 450 VA dan 900 VA.
"Kalau di China mobil listrik dikembangkan ngecash-nya di rumah, tapi paling canggih ganti baterai. Kalau ngecas 6 jam tapi tidak semua rumah bisa. Kalau cuma 450 VA atau 900 VA gimana. Seperti sistem tabung elpiji saja," ungkap Menteri Jonan.
Komersialisasi mobil listrik lebih mudah dan cepat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan komersialisasi mobil listrik bisa lebih cepat dari yang diperkirakan. Sebab, kendaraan teknologi ramah lingkungan tersebut sudah populer di sejumlah negara.
"Ketika saya berbicara dengan orang-orang di bidang minyak dan gas, mereka mengatakan mungkin itu berlaku secara komersial tahun 2050. Saya tidak berpikir demikian, ini akan berjalan lebih cepat dari yang kita bayangkan, sama seperti ponsel, PC, dan tablet," kata Menteri Jonan.
Menteri Jonan mengatakan mobil listrik asal Amerika Serikat, seperti Tesla sudah populer dan banyak digunakan di sejumlah negara.
Insentif fiskal dibutuhkan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan pemerintah akan mendukung melalui insentif fiskal proyek mobil listrik. Tanpa adanya insentif, niscaya harga mobil listrik tidak akan terjangkau masyarakat luas.
"Mobil listrik Tesla seri yang paling besar, itu kalau masuk Indonesia, dengan kebijakan fiskal dan perpajakan seperti sekarang, mungkin harganya bisa sekitar Rp 2 miliar atau lebih. Ya, tidak ada yang beli," kata Menteri Jonan.
Mobil listrik RI bisa diproduksi di luar negeri
Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan pengembangan proyek mobil listrik ke depan akan diatur oleh Kementerian Perindustrian. Meskipun begitu, dia berharap pengembangan dapat dilakukan di dalam negeri.
"Nah itu (pengembangan mobil listrik) Perindustrian. Ini kebijakan mobil listriknya dulu, nanti mau dibuat di dalam atau di luar. Saya sih kalau bisa dibuat dalam negeri sangat mendukung," ujarnya.
Â
(mdk/bim)