Bukan Kelebihan Wisatawan, Tapi Bali Sedang Alami Kondisi Ini
Kemenparekraf memiliki tugas penting agar wisatawan juga mengenal Bali secara luas.
Kemenparekraf memiliki tugas penting agar wisatawan juga mengenal Bali secara luas.
Bukan Kelebihan Wisatawan, Tapi Bali Sedang Alami Kondisi Ini
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menampik narasi yang beranggapan Bali mengalami kelebihan kunjungan wisatawan (overtourism).
Hanya saja, Sandi berpandangan, sebaran wisatawan di Bali belum merata.
“Sebetulnya kalau Bali sebagai pulau, ini belum overtourism, tapi Bali Selatan. Karena semua terpusat hanya di Nusa Dua dan Bali Selatan, ini memang terlihat peningkatan beban yang cukup signifikan,”
ujar Sandiaga dilansir Antara, Jumat (19/4)
Dengan demikian, menurut Sandi, masih ada beberapa wilayah di Bali yang dapat dikembangkan sebagai destinasi ekowisata.
Sehingga kunjungan wisatawan tak hanya terpusat di Bali Selatan serta Nusa Dua sebagai penyangga kunjungan wisatawan.
Ke depan, imbuh Sandi, Kemenparekraf akan memastikan kunjungan wisatawan ke Bali ini dapat terdistribusi ke Bali Barat, Bali Utara, dan Bali Timur.
"Sehingga bebannya itu tidak hanya di Bali Selatan,” kata Sandi.
Sandi mengakui, Badung dan Denpasar masih menjadi magnet bagi wisatawan.
Hal itu pun menjadi tugas besar baginya untuk membangun sosialisasi agar wilayah lain di Bali tak kalah indah dapat dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun wisatawan mancanegara.
Selain itu, dukungan berupa infrastruktur dan aksesibilitas diperlukan untuk merealisasikan wisatawan agar terdistribusi secara merata.
“Kedua tentunya dengan atraksi dengan kegiatan (event) dengan mempromosikan daya tarik, baik yang alam, buatan, kultur dan budaya,”
katanya lagi.
Ketiga, pihaknya membuat tema-tema untuk menarik lebih banyak kunjungan seperti 3B yakni Banyuwangi-Bali Barat yang kini diakuinya mulai banyak diminati.