Bukan sapi, daging ayam jadi penyebab utama inflasi Agustus
Data inflasi bulan Agustus tahun 2015 sebesar 0,39 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi bulan Agustus tahun 2015 sebesar 0,39 persen. Adapun besaran inflasi tersebut merupakan sumbangan dari kenaikan beberapa barang dan kebutuhan.
Kepala BPS Suryamin memaparkan beberapa komoditas yang menyumbang inflasi Agustus 2015. Penyumbang inflasi paling besar adalah harga ayam ras dengan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen.
"Ini karena kurang pasokan. Terjadi kenaikan di 61 kota IHK," kata Suryamin di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).
Hal lain penyumbang inflasi adalah beras sebesar 0,06 persen dikarenakan pasokan berkurang karena sudah musim panas, walau masih ada panen di beberapa daerah tapi bukan panen raya. Kenaikan harga beras terjadi di 64 kota IHK.
Cabai rawit menyumbang inflasi 0,05 karena pasokan berkurang dan gagal panen di beberapa kota. Kenaikan harga cabai rawit terjadi di 75 kota IHK.
Telur ayam ras menyumbang inflasi 0,03 persen karena pasokan berkurang. Kenaikan harga terjadi di 55 kota IHK.
"Mi karena gandumnya impor, dolarnya naik bahan baku naik, ini terjadi di 23 kota IHK. Kemudian nasi dengan lauk karena bahan makanan ada yang naik dari beras juga dan lainnya. Ini terjadi di 22 kota IHK. Daging sapi karena berkurangnya pasokan, terjadi di 44 kota IHK . Tarif listrik juga karena peraturan pemerintah, peraturan menteri. Ini terjadi di 80 kota IHK. Dan tarif jalan tol," papar Suryamin.
Namun, ada juga beberapa barang dan kebutuhan yang menyumbang deflasi. Antara lain bawang merah sebesar -0,08 karena pasokan yang cukup. Penurunan harga bawang merah terjadi di 77 kota IHK.
"Tarif angkutan udara karena sudah selesai arus mudik terjadi di 37 kota IHK. Tarif angkutan antar kota terjadi di 40 kota IHK. Tomat sayur pasokan banyak, penurunan di 52 kota IHK. Emas perhiasan turun karena mengikuti harga emas dunia terjadi di 61 kota IHK. Tarif kereta api terjadi di 19 kota IHK," tutup Suryamin.
Seperti diketahui, pada bulan lalu, terjadi gonjang-ganjing daging sapi. Penyebabnya harga daging sapi yang dinilai kelewat mahal dan berkurangnya pasokan.
Sejumlah pedagang turut melakukan aksi mogok karena memprotes kebijakan pemerintah mengurangi kuota impor sapi. Aksi mogok ini setidaknya berlangsung selama 3 hari.
Baca juga:
BPS catat inflasi Agustus 0,39 persen
Oktober 2016, Indonesia bebaskan visa 47 negara
Menteri Darmin nilai masyarakat masih simpan uang di lemari
Genjot serapan anggaran, Inpres antikriminalisasi pejabat digodok
Empat istilah untuk menggambarkan ekonomi Indonesia saat ini
Menkeu sebut Indonesia anggarkan pembiayaan berbasis perubahan iklim
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.