Cabai Hingga Bawang Merah Jadi Penyebab Terjadinya Inflasi Oktober 2020
Kepala BPS, Suhariyanto mengungkapkan ada beberapa komoditas yang menyebabkan terjadinya inflasi pada Oktober 2020 ini. Di mana cabai merah, bawang merah, dan minyak goreng masing-masing memberikan andil terhadap inflasi Oktober.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Oktober 2020 terjadi inflasi sebesar 0,07 persen. Dengan angka ini, maka tingkat inflasi tahun kalender dari Januari ke Oktober 2020 tercatat sebesar 0,95 persen dan inflasi tahun ke tahun 1,44 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengungkapkan ada beberapa komoditas yang menyebabkan terjadinya inflasi pada Oktober 2020 ini. Di mana cabai merah, bawang merah, dan minyak goreng masing-masing memberikan andil terhadap inflasi Oktober.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa penghargaan terbaru yang diraih BSI? Terbaru, mereka mendapatkan apresiasi sebagai “The Best Financial Performance Bank in 2022 (KBMI 3) Asset > IDR 200 Trillion dan Excellent Financial Performance Bank in 2022” dalam acara Infobank Banking Appreciation 2023 yang diselenggarakan oleh Infobank Media Group dan “The Most Outstanding Bank Syariah” dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award 2023.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk menstabilkan harga beras di Indonesia? “Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," kata Tomi.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah cabai merah, berikan andil inflasi 0,09 persen. Kemudian disusul bawang merah andil 0,02 persen. minyak goreng 0,09 persen," kata dia, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (2/11).
Dia mengatakan, untuk cabai merah, kenaikan ini terjadi di 82 kota IHK. Di mana kenaikan tertinggi di Bulukumba sebesar 85 persen, Padang, Sidempuan dan Tegal masing-masing 76 persen. Sementara untuk bawang merah kenaikan harga terjadi di 70 kota IHK, tertinggi di Lhokseumawe 33 persen.
"Itu yang sebabkan kelompok pengeluaran berikan andil 0,07 persen," imbuh dia.
Namun sebaliknya, pada bulan Oktober ini, juga terjadi penurunan harga untuk beberapa komoditas sehingga sumbang deflasi. Di antaranya telur ayam ras yang beri andil deflasi 0,02 persen, daging ayam ras dan beberapa jenis buah-buahan yang masing-masing berikan andil deflasi 0,01 persen.
Sebelumnya, Suhariyanto mengatakan dari 90 kota indeks harga konsumen (IHK), 66 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,04 persen.
"Sementara inflasi terendah terjadi di Jakarta, Cirebon, Bekasi, dan Jember masing-masing sebesar 0,01 persen," katanya.
Sebaliknya deflasi tertinggi terjadi di Manokwari. Di mana deflasinya adalah minus 1,81 persen dan deflasi terendah terjadi di Surabaya yaitu minus 0,02 persen. "Apa yang menyebabkan deflasi tertinggi di Manokwari, penyebabnya adalah turunnya tarif angkutan udara yang memberikan andil sebesar minus 0,80 persen," katanya.
Baca juga:
Usai Deflasi, BPS Catat Oktober 2020 Alami Inflasi 0,07 Persen
Upah Minimum Provinsi Jabar Tetap Sama di Tahun 2021, Ternyata Ini Penyebabnya
Daya Beli Masyarakat Lemah, Bos BI Prediksi Inflasi 2020 di Bawah 2 Persen
Dongkrak Daya Beli, Jokowi Minta Pemda Jaga Keseimbangan Inflasi
Cara Menghitung Inflasi Beserta Pengertian dan Cara Mengatasinya
UMP 2021 Tidak Naik, ini Alasannya