Cara Pertamina bantu pemerintah atasi pelemahan Rupiah
Dua kilang ini mengurangi impor BBM sehingga pengeluaran dana dalam bentuk Dolar AS dapat ditekan.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto, mengklaim pengoperasian Kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, dan Unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) di Cilacap, Jawa Tengah akan menekan pelemahan Rupiah yang terus berfluktuatif. Dua kilang tersebut dapat mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga pengeluaran dana dalam bentuk Dolar AS dapat ditekan.
"Kilang TPPI dan RFCC berpotensi mengurangi impor Premium. Ini langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kurs Dolar AS," ujar Dwi di Gedung Utama Pertamina, Jakarta, Selasa (15/12).
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana cara Pertamina dalam membeli dolar? "Arahan saya kepada BUMN adalah untuk mengoptimalkan pembelian dollar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan, Bukan memborong, intinya adalah jangan sampai berlebihan, kita harus bijaksana dalam menyikapi kenaikan dollar saat ini."
-
Kenapa Pertamina mendapat penghargaan tersebut? Penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap aktivitas Riset dan Teknologi di Pertamina Group di mana Pertamina selalu aktif dalam platform yang disediakan Pemerintah, baik itu dari Kemendikbudristek (Kedaireka), Kemenkeu (LPDP), dan Kementerian BUMN (KeRis BUMN).
-
Kapan penghargaan diberikan kepada Pertamina? Penghargaan diserahkan oleh Plt. Dirjen Dikti, Riset dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam dalam Anugerah Prioritas Nasional di Sheraton Hotel Gandaria City, pada Rabu (13/12).
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
Dengan beroperasinya dua unit kilang tersebut, kata dia, total besaran potensi pengurangan impor premium perusahaan pelat merah ini mencapai 91.000 barel per hari (bph) atau sekitar 33,21 juta bph per tahun. Dengan asumsi harga indeks pasar gasoline sekitar USD 61 per barel, nilai pengurangan impornya sebesar USD 1,99 miliar dalam setahun.
Selain itu, lanjut dia, dengan beroperasinya dua kilang ini, BUMN energi mampu menghemat impor premium hingga 30 persen. Kilang TPPI dan RFCC tersebut berpotensi menambah produksi premium sebanyak 91.000 barel per hari (bph) yang terdiri atas RFCC Cilacap 30.000 bph dan Kilang TPPI sebanyak 61.000 bph.
Mantan Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) ini juga mengatakan optimalisasi unit Integrated Supply Chain (ISC) milik Pertamina akan mampu mengatasi penguatan Dolar AS terhadap mata uang Rupiah.
"Saya diberi tahu oleh Direktur Keuangan Pertamina, Arif Budiman, tentang cara lain untuk mengatasi penguatan Dolar AS, yaitu dengan mengoptimalkan unit Integrated Supply Chain (ISC) punya Pertamina. Nantinya ISC akan mengoptimalkan pengadaan minyak mentah (crude) di dalam negeri," pungkas dia.
Baca juga:
Perbaikan kilang, RI potensi raup penerimaan USD 10 juta per hari
Pemerintah bakal turunkan harga Premium mulai bulan depan
Bos Pertamina akui Indonesia masih tertinggal dalam teknologi EBT
Menanti Jokowi turunkan harga Premium jadi Rp 6.500 per liter
DPR bakal panggil Pertamina soal kerugian jual Premium Rp 15 triliun
Pemerintah harus tegas, penentuan harga BBM tak perlu usul Pertamina