Cara Saudi selamatkan ekonomi hingga terapkan pajak pekerja asing
Bertahan rendahnya harga minyak dunia memukul perekonomian Arab Saudi. Defisit anggaran Saudi membengkak menjadi 366 miliar riyal atau setara dengan USD 98 miliar pada 2015. Defisit anggaran diprediksi masih terjadi tahun ini dengan nilai menjadi 299 miliar riyal.
Bertahan rendahnya harga minyak dunia memukul perekonomian Arab Saudi. Defisit anggaran Saudi membengkak menjadi 366 miliar riyal atau setara dengan USD 98 miliar pada 2015. Defisit anggaran diprediksi masih terjadi tahun ini dengan nilai menjadi 299 miliar riyal.
Berbagai cara dilakukan Saudi untuk menyehatkan anggaran, salah satunya meningkatkan pinjaman luar negeri yang mencapai USD 17,5 miliar pada Oktober lalu. Selain itu, pemerintah setempat juga memangkas subsidi energi dan upah pejabat ikut dikurangi.
-
Apa yang menjadi keunggulan Arab Saudi atas Timnas Indonesia? Di atas kertas, level Arab Saudi jauh berada di atas Timnas Indonesia.
-
Kenapa Arab Saudi berada di atas Timnas Indonesia di klasemen Grup C? Meskipun demikian, Arab Saudi mengungguli Indonesia dalam klasemen Grup C. Apa yang menyebabkan Arab Saudi berada di atas tim asuhan Shin Tae-yong di klasemen? Bagaimana regulasi klasemen dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026? Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini, Bolaneters.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Siapa pemain Arab Saudi dengan nilai pasar termahal? Firas Al-Buraikan kini menduduki posisi teratas dalam daftar lima pemain dengan nilai tertinggi di tim nasional Arab Saudi. Pemain depan yang serba bisa berusia 24 tahun ini diperkirakan memiliki nilai pasar sekitar Rp105,29 miliar. Angka tersebut menjadikannya sebagai pemain berkebangsaan Arab Saudi dengan nilai tertinggi.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kenapa Timnas Indonesia ke Arab Saudi? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
Namun, dalam laporan Program Perimbangan Keuangan 2020 yang diterbitkan akhir pekan lalu mengingatkan, bahwa ekonomi Saudi masih terancam ke depannya jika tidak lakukan langkah lainnya. Salah satu kemungkinan yang terjadi adalah pemotongan belanja modal pemerintah mencapai 90 persen.
"Memotong pengeluaran operasional pemerintah 30 persen, memotong gaji PNS setidaknya 30 persen dan secara substansial mengurangi manfaat pensiun pemerintah," kutipan laporan keuangan seperti ditulis CNN, Kamis (29/12).
Demi menyelamatkan anggaran, pemerintah Saudi berencana mengambil beberapa kebijakan. Berikut rinciannya:
Naikkan harga BBM
Pemerintah Saudi berencana kembali akan memangkas anggaran subsidi yang selama ini diberikan ke sektor air bersih, gas dan pasokan energi lainnya. Pemerintah berharap bisa menyimpan 209 miliar riyal pada 2020 dengan mencabut subsidi secara bertahap.
"Harga akan direvisi secara berkala berdasarkan peningkatan persentase yang berhubungan dengan harga pasar internasional," kata laporan tersebut.
Keputusan ini akan membuat harga lebih mahal dan masyarakat Saudi harus merogoh kocek lebih dalam untuk mengisi bensin mobil dan mendinginkan rumah mereka dengan menggunakan AC.
Pajak pekerja asing
Setelah menaikkan biaya visa bagi pengunjung atau turis, Arab Saudi pada 2017 mendatang akan menaikkan tarif pajak.
Saudi akan memperkenalkan retribusi atau pajak pekerja asing. Pajak akan dimulai 100 riyal per bulan dan meningkat sebanyak 800 riyal atau USD 213 per bulan pada 2020 mendatang.
Tak hanya itu, Saudi juga mengenakan pajak untuk produk berbahaya seperti minuman bergula dan tembakau di 2017. Kemudian di 2018, Saudi akan memperkenalkan pajak penjualan umum.
Dengan kebijakan ini, Saudi menargetkan pendapatan di luar migas mencapai 152 miliar riyal pada 2020 mendatang.
Difersivikasi ekonomi
Pemangkasan anggaran subsidi serta menaikkan pajak berisiko merusak ekonomi dan menyakiti masyarakat berpenghasilan rendah.
Oleh karena itu, pemerintah Saudi menyiapkan investasi 200 miliar riyal untuk membantu diversifikasi ekonomi atau membuka lapangan kerja lainnya. Dana ini disebut akan membantu perusahaan menjadi lebih efisien.
Selain itu, pemerintah Saudi juga memperkenalkan tunjangan perumahan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun depan. Pemerintah menganggarkan dana 70 miliar riyal untuk ini pada 2020 mendatang.
Â
(mdk/idr)