Cek Fakta, Era Jokowi Angka Stunting Turun 7 Persen Klaim Ma'ruf Amin
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin, dalam debat ketiga pilpres 2019, membahas pemberantasan stunting di Indonesia. Ma'ruf berkata, era Jokowi telah berhasil mengurangi stunting hingga 7 persen. Ma'ruf memajukan program kesehatan dengan pendekatan keluarga dalam memberantas stunting.
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin, dalam debat ketiga pilpres 2019, membahas pemberantasan stunting di Indonesia. Ma'ruf berkata, era Jokowi telah berhasil mengurangi stunting hingga 7 persen.
Ma'ruf memajukan program kesehatan dengan pendekatan keluarga dalam memberantas stunting yang merupakan kondisi kekurangan gizi pada seorang anak sehingga menghambat pertumbuhan.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Apa itu stunting? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
-
Kenapa calon pengantin perlu memahami stunting? Ketua Tim Informasi Komunikasi Kesehatan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Marroli J Indarto menjelaskan, para calon pengantin diharapkan segera memahami stunting, sebelum mereka menikah. Pasalnya, kurangnya pemahaman akan stunting dapat berakibat buruk pada anak yang akan dilahirkan.
-
Kenapa stunting di Kudus harus diturunkan menjadi nol? “Kami akan berupaya agar target zero (nol) kasus stunting di Kudus pada tahun 2024 bisa terwujud. Untuk itu kami juga membutuhkan komitmen bersama dari semua pihak,” kata Bupati Kudus, Hartopo, dikutip dari ANTARA pada Selasa (27/6).
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Apa dampak stunting bagi masa depan Indonesia? Anak yang mengalami stunting berisiko menghadapi keterbatasan dalam aspek akademis dan sosial, yang pada gilirannya mengurangi peluang mereka untuk berkontribusi optimal bagi masyarakat dan perekonomian negara.
"Kesehatan Ibu dan Anak, terutama untuk mencegah terjadinya stunting, yang oleh pemerintah Jokowi-JK telah diturunkan sampai 7 persen, dan kami berjanji akan menurunken dalam 5 tahun yang akan datang sampai 10 persen, sehingga sampai pada titik 20 persen minimal," tegas Ma'ruf.
Benarkah era Jokowi telah menurunkan angka stunting hingga 7 persen, berikut faktanya berdasarkan data?
Bila melihat data, kemungkinan besar Ma'ruf membandingkan data stunting Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2013 dan 2018.
Pada 2013, prevalensi penderita stunting ialah 37,2 persen dan pada 2018 turun jadi 30,8 persen, sehingga terkesan turun 7 persen. Di akhir Era SBY, angka stunting sudah turun menjadi 28,4 persen pada 2014.
Seperti diketahui, Jokowi-JK baru dilantik pada akhir 2014, yakni 20 Oktober 2014. Dan berikut angka stunting sejak 2015, setahun setelah Presiden Jokowi dilantik sebagai presiden.
2015: 29 persen
2016: 27,5 persen
2017: 29,6 persen
2018: 30,8 persen
Terlihat, pada 2015, angka stunting naik jadi 29 persen. Per 2018, angka itu justru kembali naik ke 30,8 persen. Artinya, angka penderita stunting fluktuatif di kisaran 29 sampai 30 persen.
Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, menargetkan angka stunting atau tubuh kerdil akibat kekurangan gizi Indonesia turun ke level 28 persen pada akhir 2019. Menteri Nila juga mengatakan, pemerintah sudah memetakan 160 kabupaten atau kota sasaran program yang semakin tinggi tingkat stuntingnya.
Baca juga:
Soal Stunting, YLKI Nilai Para Cawapres Belum Punya Solusi Sistematis
Sandiaga Sebut Masalah Stunting Lebih Penting dari Pilpres
Target Tekan 70 Persen Sampah Plastik di Laut, Indonesia Bentuk Kemitraan Nasional
Berikan Layanan Pemeriksaan Berkala, Siloam Bantu Pemerintah Atasi Masalah Stunting
Minyak Kelapa Sawit Dinilai Jadi Solusi Tekan Stunting di Indonesia
Kejar Target SDGs, Pemerintah Ingin Kurangi Angka Stunting di Tanah Air
APPNIA Siap Dukung Pemerintah Ciptakan Generasi Masa Depan Indonesia Berkualitas