Cerita di balik perjuangan Jokowi bangun MRT belum banyak orang tahu
Meski dibanjiri penolakan, Presiden Jokowi berketetapan untuk melanjutkan proyek MRT.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui beberapa proyek yang berusaha dikembangkannya kerap mendapat tanggapan negatif dari banyak pihak. Dia pun bercerita mengenai rencana pembangunan jaringan transportasi publik, Mass Rapid Transit (MRT) sepanjang 15,7 kilometer, saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Presiden mengungkapkan jika proyek ini salah satu yang mendapat pertentangan. Padahal, rencana pembangunan sudah direncanakan selama puluhan tahun oleh pejabat Gubernur DKI Jakarta sebelum dirinya.
Presiden Jokowi mengatakan maka dari itu dia memutuskan untuk mulai mewujudkan proyek tersebut. Masalah datang saat Jokowi meminta pertimbangan berbagai pihak sebelum memutuskan untuk mulai melaksanakan proyek MRT.
"Saat konsultasi publik, malah ada yang tanya aneh-aneh. Mereka tanya ke saya bagaimana kalau banjir, terowongan ambrol, itu tanggung jawab gubernur?," kenang Presiden Jokowi di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (30/3).
Presiden Jokowi pun mengaku heran dengan pertanyaan tersebut. Selain sangat teknis, Jokowi melihat pertanyaan tersebut salah alamat.
"Saya mau jawab apa? Karena itu teknis. Saya jawab bodo-bodoan saja? Itu terowongan bawah laut Inggris-Prancis tidak ambrol, subway dan metro di semua negara ada juga tidak kenapa-kenapa," tuturnya.
Meski sudah melalui banyak dialog dan konsultasi publik, Presiden Jokowi mengatakan, pertentangan terhadap proyek MRT tidak berhenti sampai di situ. Saat melakukan groundbreaking proyek MRT pada 2013 lalu, masih saja muncul aksi penolakan.
"MRT groundbreaking di HI, saya ngomong dengan ucap Bismillah proyek MRT dimulai. Di depan saya, sekitar 3 meter ada spanduk dibuka, ada yang menolak. Ini belum digali saja ditolak," ungkapnya.
Meski tetap ada penolakan, Presiden Jokowi tetap berketetapan melanjutkan proyek tersebut. "Kalau tidak berani diputuskan tidak akan dimulai," ujarnya.
Baca juga:
Proyek jalur layang MRT terkendala pembebasan lahan
Kawat dan penyangga siap amankan Monumen Selamat Datang dari bor MRT
Jelang bor MRT melintas, Monumen Selamat Datang dipasang penyangga
Ahok: Apa harus saya yang tungguin pengerjaan teknis MRT?
Tak mau ada kesalahan, Ahok marahi kontraktor MRT asal Jepang
Ahok khawatir pembangunan ruas 6 tol ganggu proyek MRT
Pemerintah berencana hubungkan kereta cepat dengan LRT dan MRT
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Apa solusi yang diusulkan Jokowi untuk menutup kerugian MRT dan LRT? Jokowi menilai sistem jalan berbayar elektronik atau "electronic road pricing" (ERP) dapat menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat menutup kerugian tersebut."Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi," kata Jokowi.
-
Kapan MRT mulai dibangun? Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985.
-
Siapa yang membangun MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Bagaimana progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Apa saja yang dibangun pada MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.