Chatib optimis harga minyak tetap aman
Menkeu yakin gejolak harga minyak dunia hanya sementara.
Harga minyak berjangka di Brent Crude kembali dibuka di atas USD 113 per barel pada Minggu malam waktu setempat, menyusul konflik berdarah di Irak berlanjut. Kontrak minyak diperdagangkan menguat USD 0,94 per barel pada Senin (16/6).
Menteri Keuangan Chatib Basri mengakui akan ada dampak dari kondisi gejolak Irak. Tetapi, pemerintah optimis tidak akan mengubah patokan harga minyak Indonesia (ICP) sebesar USD 105 per barel.
"Itu dugaan saya temporer karena masalah geopolitik. Mudah-mudahan angkanya masih bisa di USD 105," ujarnya.
Dia mengakui kondisi menggeliatnya harga minyak, sulit diprediksi sampai kapan. "Saya yakin temporer. Saya tidak bisa sebutin sampai kapan. Saya tidak tahu apakah ini perang atau tidak," katanya. Chatib berharap ESDM menjaga kuota BBM subsidi.
Sebelumnya, Komisi VII DPR dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah menyetujui asumsi makro RAPBN-P 2014 di sektor energi dan sumber daya mineral. Diantaranya, ICP (Indonesia Crude Price) tetap seperti APBN 2014, USD 105 per barel, volume BBM bersubsidi diubah dari 48 juta kilo liter menjadi 46 juta kilo liter, dan subsidi listrik yang disepakati Rp 86,84 triliun.
Selain itu, lifting migas dari target RAPBN-P turun dari 2,11 juta barel setara minyak per hari menjadi 2,042 juta barel setara minyak per hari, produksi minyak bumi dari 870 ribu barel per hari jadi 818 ribu barel per hari dan gas bumi dari 1,24 juta barel setara minyak per hari menjadi 1,224 juta barel setara minyak per hari.
Volumenya BBM 46 juta kilo liter pada RAPBN-P 2014 terdiri dari premium dari 32,46 juta kilo liter jadi 29,43 juta kilo liter, Minyak tanah 0,9 juta kilo liter, minyak solar dan biodiesel dari 14,67 juta kilo liter jadi 15,67 juta kilo liter. Untuk volume LPG 3 kilogram, jumlahnya naik dari 4,783 juta ton menjadi 5,013 juta ton.
Selain itu, subsidi biodiesel (BBN) dari Rp 3 ribu per liter menjadi Rp 1.500 per liter, dan bioetanol dari Rp 3.500 per liter menjadi Rp 2.000 per liter. Subsidi liquid gas for vehicle/LGV. Subsidinya tetap Rp1.500 per liter. Dan subsidi listrik berubah dari Rp 71,36 triliun pada APBN 2014 menjadi Rp 86,84 triliun.