Siap-Siap, Harga Beras Hingga Minyak Goreng Bakal Diskon 70 Persen Mulai 22 Desember
Adapun 6 produk yang dijual dan mendapat potongan harga di antaranya beras, minyak goreng, gula, telur, bawang merah dan bawang putih.
Kementerian Perdagangan bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia (Aprindo) terus berupaya meningkatkan geliat perekonomian dengan mendorong daya beli masyarakat, terutama pada periode natal dan tahun baru.
Direktur Bina Usaha dan Perdagangan Kementerian Perdagangan RI, Septo Soeprianto mengakui pihaknya mendukung program Aprindo dalam meningkatkan ekonomi nasional dengan menjual beberapa produk bahan pangan dengan diskon besar-besaran.
"Nanti ada enam produk yang memang disuport oleh Aprindo," kata Septo usai menghadiri pelantikan pengurus pusat Aprindo di Hotel Sol Marina, Tangerang, Sabtu (14/12).
Adapun 6 produk yang dijual dan mendapat potongan harga di antaranya beras, minyak goreng, gula, telur, bawang merah dan bawang putih. Produk-produk tersebut mendapatkan potongan harga (diskon) 70 persen disetiap ritel se-Indonesia.
Ketua Umum Aprindo, Solihin menerangkan program yang diberi nama 'EPIC' (Every Purchase Is Cheap) berlaku mulai 22 Desember hingga akhir tahun diperuntukkan selama periode Natal dan Tahun Baru.
"Potongan harga itu diluncurkan mulai 22-31 Desember 2024. Mana programnya adalah EPIC. Saya berharap dengan potongan harga 70 persen bisa mendongkrak penjualan ditengah kondisi ekonomi saat ini," jelas Solihin.
Kondisi Industri Ritel 2024
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengakui masih ada penolakan sejumlah peritel terhadap rencana kenaikan upah pekerja di tahun 2025 mendatang. Menghadapi kenyataan itu, peritel akan lebih mengecangkan ikat pinggang dalam menghadapi kondisi ekonomi tahun bershio ular kayu.
"Alhamdulilah kalau UMP hampir (setuju) rata rata, meski ada yang masih menolak karena kenaikan luar biasa," ungkap Ketua Aprindo, Soilihin, usai melantik pengurus Aprindo periode 2024-2028 di hotel Sol Marina Tangerang, Sabtu (14/12).
Diungkapkan Solihin, para peritel cukup terseok-seok menghadapi kondisi ekonomi di tahun 2024 ini. Para peritel mengaku hanya menaikan sedikit harga produk yang dijual ke masyarakat agar tidak terlalu membebani ekonomi masyarakat.
"Jujur, ritel di toko yang sama tahun lalu sama di tahun ini kenaikanya engga besar. Kenaikan ritel lebih kepada ekspansi atau penambahan jumlah gerai. Apalagi ritel banyak tutup, alhamdulillah ratusan (ritel tutup)," ujar Solihin.
Bahkan di tempat Solihin bekerja saja, tahun ini 300 sampai 400 gerai ritel waralaba tutup. Meski diakuinya ada juga banyak gerai ritel yang baru membuka usaha di tahun 2024 ini.
"Ketutup dengan toko buka yang baru. Jadi bukan ritel segar bugar saja. Kalau ditanya, saya bekerja di ritel alhamdulillah 300-400 toko saya tahun ini tutup, kalau untung kita pasti buka terus. Tapi kita buka lebih banyak dari toko itu (tutup)," urainya.