Cuma di RI harga naik jelang Lebaran, negara lain kasih diskon besar
"Di semua negara ada hari keagamaan juga. Malah di negara lain, setiap mau Natal, ada sale."
Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance, Enny Sri Hartati merasa aneh dengan kenaikan harga kebutuhan pokok yang selalu terjadi jelang Ramadan dan Lebaran di Indonesia.
Enny menilai, kenaikan harga pangan menjelang Ramadan dan hari-hari besar keagamaan lain hanya terjadi di Indonesia.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Dimana harga sembako masih terpantau tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Penghargaan apa yang diterima Banyuwangi terkait pengadaan barang dan jasa? Banyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Kabupaten Banyuwangi berhasil meraih penghargaan penyelenggaraan pengadaan barang/jasa secara elektronik di ajang Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2024 atas kategori kabupaten dengan jumlah transaksi produk dalam negeri terbanyak.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
"Di semua negara ada hari keagamaan juga. Malah di negara lain, setiap mau Natal, ada sale (diskon). Tapi anehnya di Malaysia, Brunei Darussalam, yang mayoritas Muslim tidak mengalami gejolak harga pangan seperti di Indonesia," kata seperti ditulis Antara, Senin (6/6).
Enny menjelaskan alasan fenomena sale menjelang Natal di negara lain yang dinilai berkebalikan dengan apa yang terjadi di Indonesia. Menurut dia, diskon besar-besaran yang dilakukan banyak pelaku usaha jelang Natal di negara lain dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar melalui momentum tingginya permintaan.
Strategi tersebut, lanjut Enny, dilakukan lantaran persaingan yang ketat antara para pelaku usaha di negara-negara lain sehingga harus melakukan penetrasi pasar dengan upaya keras.
"Setiap hari besar keagamaan, memang ada peningkatan permintaan. Hanya saja masyarakat di kita unik setiap kali perayaan keagamaan. Permintaannya bisa jauh lebih tinggi," katanya.
Anehnya, lanjut Enny, gejolak harga pangan menjelang hari besar keagamaan seperti Ramadan, Idul Fitri atau Natal di Indonesia sepertinya telah menjadi agenda rutin.
"Dulu waktu Orde Baru, dua-tiga hari atau seminggu sebelum (hari raya) ada kenaikan harga. Tapi saat ini, sebulan sebelum Ramadhan harga-harga sudah naik," katanya.
Enny berharap, pemerintah bisa menempatkan masalah pangan sebagai persoalan krusial karena dampaknya yang luas terhadap perekonomian dan dunia bisnis.
"Pangan ini persoalan krusial, karena berdampak pada perekonomian dan dunia bisnis," tutupnya.
Baca juga:
Keuntungan menurun, para pedagang tak setuju adanya operasi pasar
Pasar Induk Modern Cikopo diyakini stabilkan harga kebutuhan pokok
Stabilkan harga, satu kontainer daging sapi akan dipasok ke Yogya
Pasar di Bangkok ini bisa transaksi pakai Rupiah
Pedagang nugget di Pasar Klender disidak
Mengunjungi pasar ikan hias terbesar se-Asia Tenggara di Parung
Belanja di Pasar Manis bakal bisa pesan antar via android