Daging sapi dicampur celeng, pengusaha salahkan pemerintah Jokowi
"Pelaku usaha adalah pihak yang terancam jika ketersediaan daging sapi tidak stabil."
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan gejolak harga daging sapi menjadi ancaman bagi pelaku usaha, khususnya yang bergerak dalam pengelolaan daging. Akibatnya, banyak pelaku usaha yang akhirnya berbuat kecurangan untuk mengantisipasi mahalnya daging sapi.
"Pelaku usaha adalah pihak yang terancam jika ketersediaan daging sapi tidak stabil. Makanya banyak yang pakai daging celeng. Yang disalahin siapa pasti pelaku usaha. Padahal yang harus disalahkan pemerintah kenapa tidak bisa mengontrol harga daging sapi," kata Sarman di kantor HIPMI, Jakarta, Rabu (24/2).
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa Jambal Roti harganya lebih mahal dari daging sapi? Mahalnya harga ikan asin Jambal Roti ini juga terkait proses pengasinannya yang terbilang lama, dan rasanya yang lezat dengan tingginya peminat.
-
Kenapa daging anjing di Bali dijual dengan harga yang mahal? Menurut Dharmadi, untuk daging anjing yang dijual di Bali cukup mahal seperti sate daging anjing yang sebelumnya ditemukan di pedagang di Kabupaten Buleleng, per porsi bisa mencapai Rp50.000."Tapi karena ini dijual terbatas dan dikonsumsi oleh orang terbatas pasti harganya lebih mahal dari pada sate babi dan sate kambing, paling sekitar Rp50.000," jelasnya.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kapan bistik daging sapi Jawa disajikan? Sajikan bistik daging dengan pelengkap seperti kentang goreng, selada, buncis dan wortel rebus. Nikmati selagi hangat.
-
Apa perbedaan utama antara lemak daging sapi dan daging kambing? Serat pada daging sapi halus dan memperlihatkan garis-garis lemak yang mencolok. Lemaknya cenderung berwarna putih kekuningan. Sebaliknya, lemak pada daging kambing lebih berstruktur halus dengan warna putih.
Dia mencatat, konsumsi daging sapi di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain, yakni hanya sebesar 2,61 juta ton per kapita per orang dalam setahun. Namun, harga yang dipatok untuk daging sapi di Indonesia lebih besar dari negara lain, yaitu bisa mencapai Rp 130 ribu per kilogram.
Menurut Sarman, hal ini lah yang harus diperhatikan oleh pemerintah, seperti dengan menjamin adanya ketersediaan daging sapi. Sebab selama ini pemerintah hanya mengandalkan sapi rakyat, bukan sapi ternak dari pengusaha.
Bahkan, kapal ternak yang disediakan pemerintah pun hanya bisa menekan biaya transportasi dan mempercepat pengiriman, bukan menekan harga daging sapi itu sendiri.
"Tahun ini pemerintah menyediakan 6.075 ton atau 3,9 juta ekor yang bersumber dari lokal dan impor. Impor hanya 600 ribu ekor tahun ini. Ditambah 8.000 ton daging beku. Namun yang dipertanyakan sapi siapa yang dipakai. Pemerintah harus ada evaluasi," tutupnya.