Dahlan Iskan: PLN Nasibnya Jelek, Rata-Rata Usia Kerja Direksi 2 Tahun
Dahlan yang juga punya pengalaman memimpin PLN pada 2009-2011 mengatakan, rata-rata usia kerja menjadi bos besar di perusahaan pelat merah tersebut memang tidak akan lebih lama dari 2 tahun.
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan angkat bicara soal keputusan Menteri BUMN Erick Thohir yang memberhentikan Zulkifli Zaini dari posisi Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero).
Dahlan yang juga punya pengalaman memimpin PLN pada 2009-2011 mengatakan, rata-rata usia kerja menjadi bos besar di perusahaan pelat merah tersebut memang tidak akan lebih lama dari 2 tahun.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Bagaimana Dahlan Djambek terlibat dalam PRRI? Pembentukan PRRI di Sumatera Barat karena tidak puas dengan kinerja pemerintah Orde Lama.Dahlan bergabung dengan PRRI bersama tokoh-tokoh besar lainnya seperti Syafruddin Prawiranegara, Soemitro Djojohadikoesoemo, Ahmad Husein, dan Maludin Simbolon.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Bagaimana PLN meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Istana? PLN menyiapkan 4 jalur dengan trafo 'green' tanpa minyak yang dilengkapi sistem automatic changing supply. Tak hanya itu, PLN juga menyiagakan Uninterruptible Power Supply (UPS) anti kedip yang mampu menopang kebutuhan listrik Istana hingga 100%. PLN juga menyiagakan genset dengan teknologi terbaru yang senyap sehingga seluruh kebutuhan listrik di Istana Kepresidenan Jakarta dapat dipenuhi.
"Memang PLN ini nasibnya jelek, karena setelah pak Eddie Widiono direksi itu rasanya hanya 2 tahunan. Saya juga 2 tahun, kebetulan saya minta tidak mau lama. Tapi targetnya tercapai. Jadi kira-kira setidak-tidaknya ada 4 dirut yang 2 tahunan," ujarnya dikutip dari sesi bincang virtual di YouTube, Minggu (9/1).
Menurut Dahlan, jabatan direksi seharusnya jangan terlalu sering diganti, sebab itu akan menganggu kestabilan perusahaan. Dahlan lantas berkaca pada perusahaan swasta yang bisa punya perencanaan panjang karena usia kerja pemimpinnya lebih lama.
"Tetapi penggantian sekarang sih (Zulkifli Zaini ke Darmawan Prasodjo) saya maklum, karena punya tujuan tertentu yang akan datang itu harus pindah ke green energy," ungkapnya.
"Sementara anggapan umum, PLN itu kan agak anti green energy. Anti dalam pengertian bukan idealismenya, tetapi anti dalam hitungan bisnisnya belum masuk," dia menambahkan.
Pengalaman Jadi Dirut PLN
Di sisi lain, Dahlan juga sedikit menceritakan pengalamannya saat jadi Bos PLN selama 2 tahun. Kala itu, dia membawa program kepada direksinya agar tidak hanya harus bersih, tetapi juga harus membersihkan.
Namun, tampaknya Dahlan terlalu ambisius dengan program tersebut. Dia sudah diperingatkan oleh beberapa kawannya jika itu berisiko, tapi dia tetap lanjut.
"Kita bersih-bersih, salah satunya pasti di batubara. Ketika kita bersih-bersih dan menyakitkan banyak orang, saya diingatkan, banyak orang yang kehilangan rezeki, dan orang kehilangan rezeki bisa berbuat apa saja. Tapi waktu itu semangat saya masih seperti aktivis ketika mahasiswa, dan punya kesempatan bersih-bersih," bebernya.
Dahlan menyebut, sebagian orang sakit hati karena kehilangan rezeki itu pun memilih bersabar, menunggu posisinya sebagai Dirut PLN selesai. Pada momen itu lah mereka melancarkan aksi untuk memperkarakannya.
"Ternyata jalan pikiran orang yang di luar kami, dia kan udah lama jadi Dirut PLN. Paling lama 5 tahun. Kita tunggu saja dia berhenti, baru kita hajar. Bahkan di tengah-tengah itu banyak yang berusaha agar dia bisa berhenti lebih cepat dari seharusnya," tuturnya.
"Bersih-bersih itu salah. Apakah saya menyesal, ndak, ya sudah. Itu risiko," tutup Dahlan Iskan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)