Dana Talangan Garuda Indonesia Rp8,5 Triliun Cair Akhir Tahun Ini
Dana itu diperlukan untuk terus memperkuat upaya akselerasi pemulihan kinerja Perseroan dengan fokus utama pada penyelarasan strategi Perseroan melalui optimalisasi pangsa pasar domestik maupun lini bisnis penunjang, seperti kargo udara, umrah dan perluasan portofolio bisnis anak usaha.
PT Garuda Indonesia Tbk akan menerbitkan obligasi wajib konversi atau mandatory convertible bond (MCB) sebesar Rp8,5 triliun secara bertahap. Surat utang tersebut ditargetkan selesai paling lambat akhir tahun ini.
Ini berarti, Garuda Indonesia akan mendapatkan dana talangan dari pemerintah pada tahun ini. Dana talangan itu diimplementasikan lewat skema OWK dan tenor paling lama 7 tahun.
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kapan Garuda Indonesia dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji kloter 15 Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Apa yang ditawarkan oleh bus wisata atap terbuka di Jakarta? Bus wisata atap terbuka menjadi wisata alternatif bagi sebagian warga Jakarta untuk menikmati liburan, terlebih ketika memasuki masa libur sekolah seperti saat ini.
-
Dimana pesawat Garuda Indonesia 'Woyla' dibajak? Kala itu, maskapai Garuda Indonesia seri DC-9 'Woyla' melakukan penerbangan domestik dari Jakarta menuju Medan. Para pelaku pembajakan pesawat ini diduga kuat berasal dari kelompok komando Jihad yang berjumlah 5 orang.
-
Siapa yang meminta agar Garuda Indonesia memberikan perhatian khusus pada penerbangan haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
"Saat ini terus dilakukan melalui komunikasi intensif bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) perihal rencana tahapan penerbitan OWK tersebut yang kami harapkan dapat segera terealisasi jelang akhir tahun ini," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Prasetio dalam pernyataannya, Rabu (16/12).
Dia menyebut, dana itu diperlukan untuk terus memperkuat upaya akselerasi pemulihan kinerja Perseroan dengan fokus utama pada penyelarasan strategi Perseroan melalui optimalisasi pangsa pasar domestik maupun lini bisnis penunjang, seperti kargo udara, umrah dan perluasan portofolio bisnis anak usaha.
Sedangkan terkait restrukturisasi utang, kata Prasetio, pada prinsipnya akan dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama kreditur dan mitra kerja. Antara lain, dengan memperhatikan kemampuan cash flow perusahaan.
"Dalam proses restrukturisasi ini, Perseroan senantiasa mengedepankan semangat sinergitas BUMN maupun bersama mitra kerja dengan memastikan bahwa pembayaran kewajiban bunga berjalan lancar dengan mengedepankan prinsip efisiensi biaya operasional secara menyeluruh dan mengoptimalisasi struktur biaya dari biaya tetap menjadi biaya variabel sesuai dengan kinerja operasi," ungkap dia mengakhiri.
Demi Kelangsungan Bisnis
Sebelumnya, Maskapai nasional Garuda Indonesia berharap dana talangan senilai Rp8,5 triliun dari pemerintah bisa segera cair di tahun ini. Kecepatan penyaluran pun penting untuk menjaga kelangsungan bisnis perseroan di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, saat ini kinerja industri penerbangan nasional tengah mengalami kondisi yang sulit akibat okupansi yang rendah. Dikarenakan masyarakat masih enggan bepergian karena menjaga diri dari penyebaran virus mematikan asal Wuhan.
"Dana talangan kita harapkan cair tahun ini. Mengingat Garuda membutuhkan dana likuiditas sebesar Rp8,5 triliun untuk menjaga operasional perusahaan. Hal itu karena okupansi pun masih rendah akibat virus ini," ujarnya saat menggelar rapat kerja bersama Komisi VI DPR-RI di Komplek Parlemen, Selasa (14/7).
Namun, Irfan meminta bentuk dana talangan itu berupa Mandatory Convertible Bond (MCB). Hal ini untuk menjaga likuiditas dan solvibilitas perusahaan tahun 2020 hingga 2021.
(mdk/idr)