Dari target Rp 5 triliun, BTN raup Rp 8,36 triliun dari pameran IPEX 2017
Managing Director Consumer Banking Bank BTN, Handayani mengatakan, potensi kredit baru yang terhimpun selama IPEX berlangsung tersebut menunjukkan masih tingginya kebutuhan masyarakat akan hunian.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan potensi kredit baru sekitar Rp 8,36 triliun dalam gelaran pameran perumahan tahunan bertajuk 'Indonesia Properti Expo (IPEX) 2017'. Adapun, capaian tersebut melebihi target awal yang diincar perseroan senilai Rp 5 triliun.
Managing Director Consumer Banking Bank BTN, Handayani mengatakan, potensi kredit baru yang terhimpun selama IPEX berlangsung tersebut menunjukkan masih tingginya kebutuhan masyarakat akan hunian.
-
Siapa saja yang terlibat dalam program Bakti BUMN di Meunasah Asan? Program Bakti BUMN Meunasah Asan, Aceh Timur ini diikuti oleh total sepuluh relawan yang berasal dari BUMN di seluruh Indonesia dan sebelumnya telah diseleksi oleh Kementerian BUMN.
-
Apa yang dilakukan TNI terkait rumah warga yang terdampak ledakan? TNI AD mengumumkan telah memperbaiki total sebanyak 44 rumah yang terkena dampak akibat dampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu. “Baik yang di Kabupaten Bogor ada 44 rumah dan itu sudah diperbaiki semuanya oleh Kodim,” kata Kadispenad Brigjen TNI Kristomei kepada wartawan, Rabu (3/ 4).
-
Kapan BNI memproyeksikan permintaan rumah akan terus meningkat? Ke depan, Ronny memproyeksikan permintaan rumah masih akan menunjukkan tren pertumbuhan yang baik.
-
Apa yang dilakukan BNI dan Ringkas untuk membantu masyarakat mendapatkan rumah? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bekerja sama dengan anak usaha Ciputra, Ringkas untuk membantu masyarakat agar dapat mengakses perumahan yang terjangkau.
-
Siapa yang mengelola Rumah BUMN Yogyakarta? Tentang Rumah BUMN Yogyakarta (RuBY) Koordinator Rumah BUMN Yogyakarta, S. Condro Rini, menjelaskan bahwa Rumah BUMN Yogyakarta (RuBY) yang dikelola Bank BRI ini sudah berdiri sejak tahun 2017.
-
Apa saja bahaya menahan kentut? Beberapa penelitian dan pandangan para ahli telah mengungkapkan bahaya dari menahan kentut yang sebaiknya dihindari.
"Raihan transaksi tersebut menjadi cerminan masih tingginya permintaan akan hunian baik sebagai tempat tinggal maupun untuk berinvestasi. Apalagi dalam pameran ini, Bank BTN berupaya menggarap potensi tersebut dengan memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas menarik bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian baik dari segi promo bunga maupun gimmick menarik lainnya," jelas Handayani dalam Penutupan IPEX 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (20/8).
Handayani meyakini, dengan capaian transaksi pada IPEX kali ini akan menjadi pendorong Bank BTN mencapai target penyaluran kredit pada akhir 2017 nanti. Apalagi, hingga kini fasilitas KPR masih menjadi pilihan masyarakat untuk memiliki rumah.
Data Bank Indonesia (BI) menyebutkan, sebagian besar konsumen atau sebanyak 75,54 persen masih memilih KPR sebagai fasilitas utama dalam melakukan transaksi pembelian properti residensial. Pameran properti tahunan tersebut, tambah Handayani, juga digelar sebagai wujud dukungan Bank BTN untuk Program Satu Juta Rumah. "Sebagai integrator utama Program Satu Juta Rumah, kami optimistis lewat Pesta KPR ini, kami mampu mencapai target realisasi program nasional tersebut."
Handayani merinci, dari segmen konvensional, permohonan KPR terbesar berasal dari segmen KPR Non-Subsidi sektiar Rp 5,42 triliun. Sementara itu, prospek persetujuan KPR Subsidi mencapai sekitar Rp 921,37 miliar. Bank BTN pun mencatatkan penambahan rekening konvensional baru mencapai lebih dari 10.000 rekening sepanjang pameran IPEX berlangsung.
Permohonan kredit baru melalui skema syariah pun mencatatkan kinerja positif, atau mencapai sekitar Rp 2,02 triliun. Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga berhasil menambah sekitar 1.519 akun rekening baru dari ajang IPEX 2017. Dari ajang pameran tahunan ini, Bank BTN juga mencatatkan pencapaian transaksi digital melalui BTN Properti sekitar Rp 56,3 miliar.
Dari transaksi selama IPEX 2017 kali ini, Bank BTN mencatat hunian di wilayah Bogor dan Bekasi menjadi lokasi yang paling banyak diminati pengunjung pameran. Dari Kantor Cabang (KC) BTN di Bogor, misalnya. Kantor cabang ini mencatatkan nilai potensi KPR baru dari IPEX 2017 sekitar Rp 889,63 miliar. Lalu, dari KC BTN di Bekasi, nilai potensi KPR baru yang diraih mencapai sekitar Rp 787,43 miliar.
Adapun dalam pameran yang menghadirkan 845 proyek perumahan tersebut, Bank BTN memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan bagi para pengunjungnya. Berbagai pemanis yang ditawarkan yakni bunga KPR sebesar 5 persen fixed 1 tahun serta 6,5 persen fixed 3 tahun untuk untuk KPR Non-Subsidi. Tidak ketinggalan, Bank BTN juga memberikan fasilitas uang muka (down payment/DP) untuk KPR Non-Subsidi mulai dari 5 persen, one hour approval, dan diskon hingga 20 persen untuk premi asuransi jiwa.
Bank BTN juga menawarkan diskon biaya administrasi sebesar 50 persen, bunga 5 persen selama jangka waktu kredit, dan DP mulai 1 persen untuk program KPR Subsidi. Kemudian, pada IPEX yang telah digelar kedua kalinya pada 2017 tersebut, Bank BTN juga memberikan fasilitas KPR Bundling untuk kredit kendaraan bermotor dan furniture untuk isi rumah dan program promo menarik lainnya.
Secara total, penyaluran KPR Bank BTN terus mencatatkan kinerja positif. Pada Juni 2017, KPR Bank BTN tumbuh di level 19,13 persen (yoy) menjadi Rp 127,49 triliun dari Rp 107,02 triliun pada Juni 2016. Dengan kinerja penyaluran tersebut, Bank BTN kini masih memimpin pangsa pasar KPR yakni sebesar 35,4 persen per 31 Maret 2017.
"Kami meyakini dengan berbagai gelaran pameran, promosi, serta inovasi bisnis yang dilakukan akan mampu mengerek naik pangsa pasar KPR ke level 40% pada 2019 mendatang," tutup Handayani.
Baca juga:
Pasar murah dan jalan sehat BTN dihadiri 6000 warga Gorontalo
Menteri Basuki: Kebutuhan masyarakat akan rumah sangat tinggi
BTN kembali gelar pameran properti, pamerkan 900 proyek perumahan
Di IPEX 2017, BTN tawarkan rumah DP 1% hingga diskon administrasi
Kejar posisi 5 besar, BTN matangkan ekspansi anorganik