Di pasar bebas, RI-AS diibaratkan Elias Pical lawan Mike Tyson

Pemerintah berjanji akan memberikan proteksi pada pengusaha kecil jika rencana ini terealisasi.

Pemerintah menegaskan akan melakukan proteksi terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri sebelum memutuskan bergabung dalam kerja sama Trans Pacific Partnership (TPP). Presiden Jokowi menyampaikan niatannya untuk gabung dengan TPP atau pasar bebas buatan Amerika Serikat ketika bertemu dengan Presiden Barrack Obama.

"Kalau kemudian dibuka begitu saja, ini kan pertandingan seperti Mike Tyson lawan Elias Pical, enggak akan berimbang sehingga dengan demikian harus ada keseimbangan untuk mempersiapkan itu," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana, Jakarta, Rabu (28/10).

Menurut Pramono, pemerintah sedang mengkaji lebih lanjut sebelum memutuskan bergabung dengan TPP. Pemerintah berjanji tak serta merta menerima begitu saja apa yang ditawarkan Amerika.

"Timingnya harus pas, kesiapan kita juga harus pas," jelasnya.

"Jangan sampai kita mengulangi persoalan di sektor pertanian ketika harga padi kita dibandingkan gandum di Amerika, mereka (petani Amerika) sudah mekanisasi, areanya sangat luas. Sementara di sini cuma 0,2 hektar biasanya (lahan) juga pinjam, alatnya tradisional, tidak akan seimbang. Oleh karena itu, ini harus diseimbangkan dulu," jelas Pramono.

Bekas Sekjen PDIP itu mengakui, saat ini persaingan global tidak bisa dihindari lagi. Oleh sebab itu, menjadi wajar bilamana presiden ingin agar pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia dibangun sebagai fondasi awal menuju pasar global.

"Oleh karena itu lebih baik kita mempersiapkan sejak sekarang daripada nanti tertinggal," tandasnya.

Baca juga:
Gabung pasar bebas bentukan Amerika, Indonesia dinilai bakal merugi
Bappenas kaji plus minus Indonesia gabung pasar bebas Amerika
Tim ekonomi Wapres tegaskan Indonesia masih kaji tawaran masuk TPP
Mengintip untung rugi rencana Jokowi gabung pasar bebas Amerika
Ini alasan JK pertimbangkan gabung pasar bebas Amerika Serikat
JK nilai Indonesia masih lemah hadapi pasar bebas ASEAN