Ditawari 30 persen saham Blok Mahakam, Total masih hitung-hitung
Total belum memberi keputusan apakah ikut mengelola Blok Mahakam atau tidak.
Pemerintah telah menunjuk PT Pertamina (persero) untuk menjadi operator di Blok Mahakam mulai 2018 mendatang. Kontrak pengelolaan Total E&P Indonesie di blok tersebut berakhir di 2017.
Meski demikian, Pertamina mengakui kesulitan dan tidak mampu mengelola Blok Mahakam sendirian. Pemerintah menyarankan Pertamina agar tetap menggandeng Total E&P Indonesie yang telah berpengalaman.
-
Bagaimana Pertamina berhasil meningkatkan produksi migas di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia,” ujar Fadjar.
-
Kapan Pertamina berhasil menemukan cadangan gas dan kondensat baru di Blok Mahakam? Di tahun 2023, Pertamina kembali berhasil mendapatkan penemuan baru (discovery) gas dan kondensat di sumur eksplorasi Adiwarna-1x di Blok Mahakam.
-
Apa yang dicapai Pertamina setelah mengelola Blok Rokan? Blok Rokan mencatatkan lifting migas sekitar 59 juta barel selama tahun 2023. Pencapaian ini merupakan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 57,3 juta barel
-
Di mana Petronas melakukan akuisisi Blok Masela? PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Petronas Masela telah sukses mengakuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited di Blok Masela, Maluku.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
Saham yang ditawarkan sebanyak 30 persen dan dibagi dua dengan Inpex Corporation, sedangkan Pertamina 70 persen.
Namun demikian, Total hingga kini masih belum memberi kepastian apakah mau menggarap Blok Mahakam berdua dengan Pertamina. Total masih menghitung benefit yang mereka dapat.
Vice President HR Communications General Services Total E&P Indonesie, Arividya Novianto mengatakan pihaknya sudah diskusi bersama Pertamina dan mereka (Pertamina) mengaku tidak bisa sendiri.
"Aset migas sebaiknya dikelola bersama. Keputusan pemerintah kan operator Pertamina dan Pertamina boleh share out, itu 30 persen," kata Novi dalam acara edukasi dan temu media, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/9/2015).
Novi berharap, sebelum akhir tahun sudah ada keputusan Total apakah akan kembali ke Blok Mahakam atau cabut. Dia masih menunggu kontrak yang ditawarkan Pertamina.
"Kita bukan tidak menerima tapi belum, kita akan hitung apa ekonomis atau tidak. Mudah-mudahan baik dan sebelum akhir tahun bisa diputuskan," tegasnya.
Meski demikian, Novi tak mau disebut kondisi ini akan membuat 'nilai jual' Total menjadi tinggi. "Harapan kita adalah, tapi saya tidak mau menyebut karena itu dapur kita. Saya tidak bilang (jual mahal), janganlah, kita yakin Pertamina memberi term yang baik. Kita positive thinking saja karena ini kan win-win. Bagus buat negara, Pertamina, dan Total juga tentunya," tutupnya.
Baca juga:
Terungkap alasan Pertamina ajak Total kelola Blok Mahakam
Keputusan Pertamina mengelola Blok Mahakam perlu kekuatan hukum
Total Indonesia hemat USD 10 juta dari proyek pipa baru Blok Mahakam
Tanpa Total, Pertamina siap jadi penguasa tunggal Blok Mahakam
ESDM: Blok Mahakam, masak Total tak mau patuhi putusan negara