Diumumkan Senin, Erick Thohir Angkat Rudiantara Jadi Dirut PLN?
Erick Tohir sendiri berencana mengumumkan sosok yang bakal menempati posisi Dirut PT PLN pada Senin (23/12) pekan depan.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara disebut-sebut bakal mengisi posisi Direktur Utama PT PLN (Persero). Meski tidak menutup kemungkinan masih ada kandidat lain, namun nama Rudiantara disebut sebagai nominator utama oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Erick Tohir sendiri berencana mengumumkan sosok yang bakal menempati posisi Dirut PT PLN pada Senin (23/12) pekan depan.
-
Apa yang dirayakan oleh Erick Thohir? Erick Thohir baru saja merayakan ulang tahun istrinya Elizabeth Tjandra.
-
Apa yang disoroti oleh Erick Thohir usai pertandingan? Seusai pertandingan, Erick menyoroti perayaan berlebihan yang dilakukan oleh Timnas U-16 Australia.“Kenapa mereka selebrasi berlebihan? Karena U-23 mereka kalah sama kita,” kata Erick dikutip dari ANTARA pada Selasa (2/7).
-
Apa yang diungkapkan Erick Thohir terkait performa Timnas Indonesia? "Kami lebih banyak bertahan. Serangan balik kami belum optimal. Mungkin perlu lebih banyak latihan ke depannya," ungkap Erick Thohir kepada para wartawan.
-
Apa yang menjadi perhatian Erick Thohir terkait Pertamina? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir di Stadion GBK? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pengecekan kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada hari ini, 7 September, dalam rangka mempersiapkan laga penting melawan tim nasional Australia.
-
Apa yang sebenarnya terjadi saat Erick Thohir dicecar oleh anggota DPR RI di Komisi VI? Diketahui cuplikan video dalam unggahan akun Youtube @SATU BANGSA tersebut merupakan momen saat Erick Thohir dicecar oleh anggota DPR RI dari Komisi VI terkait kasus yang terjadi di BUMN.
"Insyaallah, Senin nanti diumumkan," kata Erick, Sabtu (21/12).
Erick mengatakan, sejak awal dirinya konsisten telah menempatkan Rudiantara sebagai salah satu kandidat direktur utama. Kendati demikian dia tak menampik bahwa ada pula nama lain yang sempat menjadi kandidat Dirut PLN. Namun dia tak mau membeberkan siapa saja sosok tersebut.
"Salah satunya nominasinya Pak Rudiantara. Dari awal saya konsisten, saya tidak pernah bicara apa-apa, memang kan salah satu nominasinya. Tapi kan ada beberapa nama lain, Senin diumumkan," katanya.
Posisi jabatan Dirut PLN saat ini memang kosong. Pemegang kendali PLN saat ini, sementara dipegang oleh pelaksana tugas. Kekosongan terjadi setelah Sofyan Basir ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus korupsi pembangunan PLTU Riau -1.
Nama Rudiantara Sudah Disebut Lama Bakal Jadi Dirut PLN
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Mudah-mudahan segera dilantik, yang jelas saya sudah tanda tangan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung dikutip dari Antara, Senin (25/11).
Pramono menyampaikan hal tersebut saat ditanya wartawan mengenai hasil Tim Penilai Akhir (TPA) untuk Rudiantara.
"Mudah-mudahan segera dilantik, ini banyak perubahanlah di BUMN," tambah Pramono.
Rudiantara adalah Menkominfo periode 2014-2019. Sebelum menjadi Menkominfo, Rudiantara pernah menjadi Wakil Dirut PT PLN pada 2008-2009 lalu.
Selama di PLN, dia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Setelahnya, ia mengundurkan diri.
"(TPA) sudah selesai. Bolanya di Menteri BUMN," tambah Pramono.
Pramono mengakui bahwa Presiden Joko Widodo sedang berkonsentrasi untuk memperbaiki kondisi perekonomian.
"Salah satu yang ingin segera diselesaikan adalah BUMN karena di BUMN ini banyak BUMN besar yang memang perlu segera dilakukan pembenahan di antaranya yang sekarang sudah dilakukan Pertamina. Sebentar lagi PLN, kemudian Inalum, kemudian perbankan Mandiri, BTN dan beberapa bank lain," ungkap Pramono.
(mdk/idr)