DPR soal SPBU Vivo: Kalau mau jual RON 89 jangan di Jawa, lebih baik di Papua
Kemunculan BBM RON 89 akan menimbulkan persaingan tidak sehat dalam bisnis BBM. Untuk itu, DPR akan segera memanggil Menteri ESDM, Ignasius Jonan guna menjelaskan kehadiran SPBU Vivo yang menjual BBM RON 89.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Andi Yuliani Paris mengaku geram dengan adanya penjualan bahan bakar RON 89 di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Vivo Energy Indonesia. Menurutnya, lebih baik BBM RON 89 dijual di Papua bukan di Pulau Jawa.
"Kalaupun mau ada RON 89 jangan di Jawa tetapi di Papua," ujarnya usai acara Rapat Koordinasi BPH Migas di Makassar, Jumat (3/11).
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kenapa Pertamina menerapkan PADMA di DPPU? Dengan adanya digitalisasi, harapannya ada integrasi data dalam setiap proses refuelling sehingga pelayanan kepada konsumen dapat dilaksanakan lebih tepat waktu, lebih akurat, efektif dan efisien, serta turut mendukung upaya stakeholder dalam menerapkan program Smart and Digital Airport di Indonesia” jelasnya.
-
Apa tindakan tegas yang diberikan Pertamina Patra Niaga kepada SPBU nakal? “Kepada SPBU yang melakukan kecurangan telah kami beri sanksi tegas agar kejadian ini tidak terulang lagi," kata Irto.
Menurutnya, kemunculan BBM RON 89 akan menimbulkan persaingan tidak sehat dalam bisnis BBM. Untuk itu, DPR akan segera memanggil Menteri ESDM, Ignasius Jonan guna menjelaskan kehadiran SPBU Vivo yang menjual BBM RON 89.
"Sebenarnya itu enggak boleh terjadi. Kami di DPR akan pertanyakan ini. Ini kok bisa terjadi. Pasti ada konflik di tingkat atas dan bawah. Kalau misalnya terus menerus ada dengan RON 89. Saya yakin RON ini tidak akan bertahan lama. Kami akan bahas ini," tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menegaskan penyediaan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Vivo Energy Indonesia sudah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan penyediaan BBM, sesuai dengan Perpres 191/2014, terdiri atas tiga jenis. Pertama, jenis tertentu untuk solar dan minyak tanah yang disubsidi pemerintah.
Kedua, adalah BBM khusus penugasan, yaitu bensin RON 88 dengan wilayah distribusi di Jawa, Madura, dan Bali. Ketiga, jenis umum adalah BBM di luar jenis tertentu dan khusus penugasan.
"BBM jenis umum ini pelaksanaannya dapat dilakukan oleh badan usaha, yang mempunyai izin usaha niaga umum sehingga penyediaan dan distribusi BBM oleh PT Vivo Energy Indonesia sebagai badan usaha pemegang izin usaha niaga umum, tidak bertentangan dengan Perpres 191/2014," kata Dadan.
Baca juga:
Pertamina sebut harga BBM Vivo lebih murah karena pom bensinnya masih sedikit
BBM murah ala Vivo ancam timbulkan persaingan tak sehat
ESDM pastikan penjualan BBM di SPBU Vivo tak langgar aturan
Pelanggan Telkomsel bisa tukar poin dengan BBM di SPBU Pertamina
SPBU Vivo terancam ditutup jika tak penuhi syarat ini