Dua Hari Larangan Mudik, Terminal Pulogebang Hanya Angkut 51 Penumpang
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pelayanan Terminal Bus Pulogebang, Jakarta Timur selama masa larangan mudik Lebaran 2021. Kunjungan itu dilakukan pasca memantau pergerakan penumpang kereta jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (8/5) pagi.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pelayanan Terminal Bus Pulogebang, Jakarta Timur selama masa larangan mudik Lebaran 2021. Kunjungan itu dilakukan pasca memantau pergerakan penumpang kereta jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (8/5) pagi.
Dalam kunjungan di Terminal Pulogebang, Menhub Budi Karya menyatakan, dirinya ingin memastikan bahwa kebijakan pemerintah tentang peniadaan mudik dapat dijalankan dengan baik di berbagai sektor.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Kapan biasanya orang-orang mudik? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran.
-
Kenapa orang Indonesia melakukan mudik? Momentum Lebaran dipandang baik untuk merajut silaturrahim dengan sanak saudara membuat tradisi mudik awet hingga kini.
"Tadi pagi saya ke Senen, dan sekarang di Pulogebang. Dari pantauan yang kita lakukan, bahwa proses daripada peniadaan mudik itu dijalankan dengan baik, baik di Pasar Senen maupun di Pulogebang," kata dia di Terminal Bus Pulogebang, Jakarta, Santu (8/5/2021).
Kendati demikian, pemerintah disebutnya tetap memberikan pengecualian bagi sejumlah pihak untuk melakukan perjalanan selama masa larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.
"Kita masih memberikan pengecualian bagi mereka yang bertugas, bagi mereka yang ada kemalangan atau hamil, atau bagi mereka berkebutuhan khusus yang dapat keterangan dari kantor dan kepala desa," paparnya.
Menhub Budi Karya menyampaikan, aturan tersebut terbukti ampuh dapat menekan angka volume penumpang bus selama dua hari pertama larangan mudik dilakukan. Secara total, Terminal Pulogebang hanya mengangkut 51 orang penumpang pada 6-7 Mei 2021.
"Dari pantauan kita beberapa hari ini, terutama dua hari terakhir (masa larangan mudik), di Pulogebang itu penumpang hari pertama 11 orang, dan hari kedua 40 orang," sebut dia.
"Berarti kepergian mereka kurang dari 90 persen menurunnya. Jadi biasanya lebih dari 1.000, sekarang hanya 40 orang (maksimal per hari)," jelas Menhub Budi Karya.
Untuk itu, Menhub memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah mau mentaati aturan peniadaan mudik, yang memang ditujukan agar penyebaran pandemi Covid-19 tidak kembali melonjak secara tiba-tiba seperti di banyak negara saat ini.
"Saya juga memberikan apresiasi kepada ibu BPTJ dan Dinas Perhubungan DKI yang secara detil melihat surat-suratnya, mereka yang pergi karena tugas, mereka yang pergi karena sakit atau tugas-tugas yang lain," ujar Menhub.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menhub Budi Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 India
Penumpang Kereta di Stasiun Senen Turun 90 Persen Hari Ketiga Larangan Mudik
Kemenhub Bangun Posko Perketat Pengawasan di Masa Peniadaan Mudik
Genjot Daya Saing Ekonomi, Pemerintah Bangun Pelabuhan dan Bandara di Batam
Menhub: Pengendalian Mudik Jabar Sumbang Hampir 50 % Terhadap Transportasi Nasional
Bogor jadi Proyek Percontohan Modernisasi Transportasi Massal Jabodetabek
Modal APBD, Bandara Blimbingsari Banyuwangi Dinilai Cantik dan Modern