Dukung kendaraan listrik, PLN pasang 875 SPLU di berbagai kota
Beberapa lokasi tersebut, di antaranya Jakarta, Bandung, Bangka Belitung, Riau dan Kepulauan Riau, Muara Bungo, Bengkulu, Lampung, Manado, Gorontalo, Palu, Kotamobagu, Yogyakarta, Bali, Makassar, dan berbagai wilayah lainnya.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah memasang Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di berbagai wilayah di Indonesia, dalam menyambut era kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka mengatakan, sejak dikembangkan pada tahun 2015, PLN sudah menyediakan 875 SPLU yang tersebar di sejumlah lokasi di Indonesia.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Kenapa PLN menerapkan strategi ARED untuk pengembangan energi baru terbarukan? Oleh karena itu, Darmawan mengatakan, PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Bagaimana Jakarta Electric PLN bisa unggul di set pertama melawan Jakarta Livin Mandiri? Serangan dua pemain asing yaitu Marina Markova dan Katerina Zhidkova membuat PLN unggul 25-19.
"Hal ini sudah dipersiapkan sejak lama untuk menjawab tantangan di masa depan. Saat ini kendaraan listrik sudah banyak bermunculan. Ini tak hanya hemat energi, tapi juga ramah lingkungan," ujarnya seperti dilansir Antara, Minggu (27/8).
Beberapa lokasi tersebut, di antaranya Jakarta, Bandung, Bangka Belitung, Riau dan Kepulauan Riau, Muara Bungo, Bengkulu, Lampung, Manado, Gorontalo, Palu, Kotamobagu, Yogyakarta, Bali, Makassar, dan berbagai wilayah lainnya.
Untuk SPLU di Jakarta, sejak diluncurkan pada 4 Agustus 2016 sampai dengan akhir Juli 2017 telah terpasang di 542 titik. Ditargetkan, SPLU bisa terpasang sebanyak 1.000 unit di Jakarta hingga akhir 2017.
"Kami yakin bisa memenuhi ketersediaan SPLU dengan kualitas maksimal, apalagi daya pasok energi listrik juga banyak dipasok dari pembangkit baru yang berasal dari program 35.000 MW," imbuhnya.
Menurutnya, inovasi PLN sebagai infrastruktur pengisian kendaraan listrik ini, pada awalnya dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di tempat umum, seperti untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau pedagang kaki lima (PKL).
Seiring dengan berkembangnya teknologi, SPLU pun dapat digunakan untuk mengisi ulang energi kendaraan listrik. Untuk menggunakannya, masyarakat perlu mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik.
"Bisa melalui Payment Point Online Bank (PPOB), ATM, minimarket, dan lain-lain dengan menyebutkan ID Pelanggan atau nomor kWh Meter yang tercantum di SPLU yang akan digunakan," jelasnya.
SPLU ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu jenis hook yang dapat ditemui di tiang-tiang milik PLN, dan jenis standing yang menjadi suatu bangunan tersendiri.
SPLU hook terdiri dari 2 kWh Meter dan setiap meter memiliki daya 5.500 VA sedangkan SPLU tipe standing terdiri dari 4 kWh Meter. Daya dari masing-masing kWh Meter tersebut juga bisa ditingkatkan menjadi 11.000 VA.
"Dengan kapasitas daya tersebut, SPLU mampu menyuplai listrik untuk charging kendaraan listrik yang memiliki daya bervariasi antara kisaran 500 �2.500 Watt," tambah Made.
Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat, PLN juga menerima pemasangan SPLU di lokasi yang diinginkan agar kebutuhan energi listriknya dapat terpenuhi. "Sebagai charging station kendaraan listrik yang akan lebih pas bila diletakkan di tempat parkir," katanya.
Selain SPLU, PLN juga mulai menggunakan kendaraan listrik, seperti motor listrik, untuk petugas ULC (Unit Layanan Cepat).
Baca juga:
Mobil bensin dilarang 2040, Jonan minta PLN bangun SPLU pendukung mobil listrik
2040, Menteri Jonan larang penjualan mobil bahan bakar fosil
ESDM akui banyak investor tertarik produksi mobil listrik
Suzuki Dukung Proyek Mobil Listrik Arjuna Karya UGM
Menperin minta APM lebih banyak produksi mobil ramah lingkungan
2025, kebutuhan listrik melonjak karena charger ponsel dan mobil
Menperin siap beri insentif agar mobil hybrid bisa murah