47 Tahun Tanpa Listrik, Kini 197 Rumah di Inhil Dialiri PLN
Sejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Sejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
47 Tahun Tanpa Listrik, Kini 197 Rumah di Inhil Dialiri PLN
Sebanyak 197 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Parit 10, Parit Saal, Parit Tanjung dan Parit Lanjar Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau kini bisa menikmati listrik 24 jam.
Hal ini setelah PT PLN (Persero) melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah menghadirkan listrik di tertinggal, terdepan dan terluar dalam upaya mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
Kehadiran listrik 24 jam ini disambut suka cita oleh warga setempat. Sukiman salah satu warga Dusun Parit 10 mengatakan, masuknya listrik di wilayahnya menjadi berkah bagi warga yang telah lama mendambakan akses listrik.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah bekerja keras mewujudkan impian kami mendapatkan akses listrik. Masuknya listrik ini membawa berkah dan harapan baru bagi kami," ujar Sukiman Kamis (23/5).
Sejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas, namun sekarang listrik 24 jam sudah bisa dinikmati.
"Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan PLN yang telah menghadirkan listrik di dusun kami yang terpencil ini," kata Sukiman.
Sementara itu General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau & Kepulauan Riau (UIDRKR), Parulian Noviandri menjelaskan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diamanahi bidang kelistrikan, pihaknya berkomitmen mendukung Pemerintah untuk meningkatkan elektrifikasi nasional.
"Meski wilayah tersebut berlokasi cukup terpencil atau berjarak sekitar 195 Km dari Kota Pekanbaru dan 25 Km dari Kota Tembilahan Ibu Kota dari Kabupaten Indragiri Hilir, tak menyulutkan semangat insan PLN menghadirkan akses kelistrikan bagi saudara-saudara hingga ke Dusun-dusun terpencil," ujar Parulian.
Parulian menjelaskan untuk menghadirkan akses kelistrikan di wilayah tersebut, pihaknya membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 13,05 kilometer sirkit (kms), jaringan tegangan rendah 14,8 kms dan trafo distribusi sebanyak 5 unit.
"Kondisi geografis dan infrastruktur jalan yang masih sangat terbatas menyebabkan kesulitan mobilisasi material. Kami memanfaatkan moda transportasi air untuk menjangkau dusun-dusun terpencil tersebut," ucapnya.
Namun segala kesulitan yang menghadang, kata Parulian, tak membuat petugas PLN menyerah untuk terus berusaha untuk melistriki semua pelosok negeri dengan sumber daya yang dimiliki agar rasio elektrifikasi bisa mencapai 100.