Emil Salim Kritik Kebijakan Jokowi yang Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan
Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup ini mencatat, seluruh instansi kementerian, termasuk Istana Presiden/Wakil Presiden, Kantor MPR/DPR, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, hingga Markas Besar TNI/Polri wajib pindah ke ibu kota baru.
Akademisi senior, Emil Salim mengkritisi rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Dia menyoroti ongkos pengeluaran dalam proyek ibu kota baru, utamanya pada pembangunan gedung baru untuk seluruh kementerian.
Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup ini mencatat, seluruh instansi kementerian, termasuk Istana Presiden/Wakil Presiden, Kantor MPR/DPR, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, hingga Markas Besar TNI/Polri wajib pindah ke ibu kota baru.
-
Kapan Palangka Raya ditetapkan menjadi calon Ibu Kota? Gagasan ini sebelumnya dilemparkan oleh Presiden Soekarno pada 1950-an lalu. Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Bagaimana Palangka Raya disiapkan menjadi calon Ibu Kota? Di tahun yang sama, Soekarno semakin optimis dan menggencarkan promosi Palangka Raya sebagai calon ibu kota negara. Keyakinan Soekarno sederhana, karena saat itu Pemerintah Republik Indonesia belum pernah membuat kota sendiri secara mandiri. Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka.
-
Apa contoh kota yang menurut Ridwan Kamil gagal menjadi ibu kota? Dia mencontohkan Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.
-
Siapa yang dijuluki sebagai Ibu Komando? Di bagian komentar, ada yang menyebut Juliana sebagai Ibu Komando.
-
Siapa yang menginginkan Palangka Raya jadi Ibu Kota? Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Siapa yang menghina ibu Basrizal Koto? Mengutip dari kanal merdeka.com, pada suatu hari dirinya mendengar sang ibunda telah dihina oleh tetangganya karena berniat meminjam beras untuk makan satu keluarga.
"Beberapa kantor-kantor akan pindah, dan lazimnya ditempuh tukar guling dengan swasta. Jika kemudian tukar guling, maka tentu swasta yang harus bangun gedung Deplu (Kemenlu) baru di ibu kota negara, tentu akan tertarik untuk memanfaatkan komersialitas dari gedung itu (yang ada di Jakarta)," ujarnya dalam sesi webinar, Jumat (16/4/2021).
"Departemen Keuangan (Kemenkeu) adalah salah satu monumen historis yang besar, juga akan ditukar gulingkan. Kemudian beberapa kompleks di (Medan) Merdeka Barat/Timur/Selatan/Utara, kantor-kantor itu jika pindah harus juga tukar guling," paparnya.
Emil menilai, jika ibu kota nanti pindah, karakter Jakarta yang selama ini punya sisi historis tinggi dalam pembentukan Republik Indonesia akan hilang. Menurutnya, itu semua akan diganti oleh gedung-gedung pemerintahan baru di Kalimantan Timur yang tidak punya nilai sejarah.
Bahkan, dia membayangkan gedung-gedung pemerintahan di Jakarta seperti Departemen Keuangan (sekarang Kementerian Keuangan) nantinya akan dimiliki swasta dan dijadikan mal.
"Maka cost terbesar yang saya lihat adalah the historical cost dari ibu kota proklamasi, berkembangnya pusat perjuangan kita dari sejak Budi Utomo, akan hilang lenyap," ungkapnya
"Dan kalau ditukargulingkan jadi sentra komersial, bayangkan Departemen Keuangan menjadi mal. Ngeri saya melihat hal-hal ini," dia menambahkan.
Ongkos Pemindahan
Dia lantas mempertanyakan, apakah pemerintah sudah memperhitungkan secara matang seluruh ongkos pemindahan ibu kota baru tersebut. Emil menganggap itu penting digarisbawahi, karena pemerintah secara anggaran terbatas, dan nantinya akan lebih banyak mengandalkan dana swasta.
"Swasta itu dia memikirkan keuntungan, dan siapa yang mempunyai dana dari swasta itu membangun gedung-gedung kementerian baru di Kalimantan? Tentu swasta yang besar, konglomerat besar. Bagaimana dampak politik ekonominya di dalam pembangunan ibu kota tersebut," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)