Erick Thohir: Pemikiran 'BUMN Pasti Diselamatkan' Harus Ditinggalkan
Sejak awal Menteri BUMN menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan BUMN yang sudah lama tidak beroperasi dan berkontribusi kepada masyarakat harus dibubarkan.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengingatkan bahwa pemikiran atau mindset ‘BUMN pasti akan diselamatkan’ harus ditinggalkan.
"Mindset 'BUMN pasti akan diselamatkan' harus ditinggalkan," ujar Erick Thohir seperti dikutip dari akun resmi Twitter-nya @erickthohir di Jakarta, Jumat.
-
Siapa yang menuding Erick Thohir sering mengganti direksi dan komisaris di BUMN? Penelusuran Sementara artikel berita yang yang ada dalam video membahas soal kritikan dari anggota Komisi VI kepada Erick Thohir yang dinilai kerap gonta-ganti jajaran direksi maupun komisaris di BUMN yang dianggap tidak berkompeten.
-
Apa yang dirayakan oleh Erick Thohir? Erick Thohir baru saja merayakan ulang tahun istrinya Elizabeth Tjandra.
-
Kenapa Erick Thohir mengapresiasi pencapaian BRI? Menurut Erick, keberhasilan BRI mencatatkan kinerja positif selama ini juga dirasakan hingga ke pelaku usaha UMKM. Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Apa yang disoroti oleh Erick Thohir usai pertandingan? Seusai pertandingan, Erick menyoroti perayaan berlebihan yang dilakukan oleh Timnas U-16 Australia.“Kenapa mereka selebrasi berlebihan? Karena U-23 mereka kalah sama kita,” kata Erick dikutip dari ANTARA pada Selasa (2/7).
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir di Stadion GBK? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pengecekan kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada hari ini, 7 September, dalam rangka mempersiapkan laga penting melawan tim nasional Australia.
-
Apa yang menjadi perhatian Erick Thohir terkait Pertamina? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
Sejak awal Menteri BUMN menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan BUMN yang sudah lama tidak beroperasi dan berkontribusi kepada masyarakat harus dibubarkan.
"Sejak awal saya tegaskan BUMN yang sudah lama tidak beroperasi dan berkontribusi harus dibubarkan," kata Erick.
Erick Thohir sendiri telah mengumumkan pembubaran tiga BUMN yakni Kertas Kraft Aceh, PT IGLAS, dan Industri Sandang Nusantara yang dilakukan dengan memperhatikan hak-hak karyawan.
Menurut Erick Thohir, pembubaran tiga perusahaan BUMN ini merupakan bagian dari transformasi menyeluruh. Dia menambahkan bahwa efektifnya pembubaran ketiga BUMN tersebut menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah pada bulan Juni 2022.
Alasan pembubaran ketiga perusahaan BUMN tersebut karena sudah tidak beroperasi sejak lama, di mana Kertas Kraft Aceh sudah tidak beroperasi sejak tahun 2008, dan juga PT IGLAS sudah tidak beroperasi sejak 2015 serta Industri Sandang Nusantara sudah tidak beroperasi sejak 2018.
Kaji Bubarkan 4 BUMN Lagi
Menteri BUMN Erick Thohir juga tengah mengkaji (review) empat perusahaan BUMN lainnya yang akan dibubarkan. Perusahaan-perusahaan BUMN yang dibubarkan ini sudah tidak beroperasi sejak lama, dan tentu tidak mungkin sebuah perusahaan yang tidak beroperasi lama tetapi terus didiamkan.
Apalagi tidak ada kepastian untuk karyawannya, ini juga hal yang tidak baik. Di samping itu jika BUMN ini tidak menjadi klaster atau bagian dari model bisnis yang dikonsolidasikan, Kementerian BUMN sangat terbuka terhadap perusahaan BUMN seperti ini untuk dibubarkan.
Selain Kertas Kraft Aceh, Industri Sandang Nusantara dan PT IGLAS yang dibubarkan, ada empat perusahaan BUMN lainnya di bawah Holding Danareksa-PPA yang akan dibubarkan oleh Kementerian BUMN yaitu Merpati Nusantara Airlines, Istaka Karya, PT Kertas Leces dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PANN).
(mdk/idr)