Erick Thohir: Posisi Indonesia Naik ke Peringkat 3 di SGIE
Posisi tersebut naik satu peringkat dibanding dengan tahun sebelumnya, yang menempati urutan ke-4.
Posisi tersebut naik satu peringkat dibanding dengan tahun sebelumnya, yang menempati urutan ke-4.
- Erick Thohir Ungkap Negara dengan Ekonomi Terbesar di Dunia, Posisi Indonesia Ada di Mana?
- Erick Thohir Soal Laga Indonesia U-17 Vs Australia: Kita Ksatria, Bukan Guling-gulingan
- Erick Thohir: Indonesia Bisa Geser Posisi Malaysia dari Puncak Peringkat SGIE
- Erick Thohir: Kalau Ada yang Protes Hilirisasi, Perlu Dipertanyakan Nasionalismenya
Erick Thohir: Posisi Indonesia Naik ke Peringkat 3 di SGIE
Erick Thohir: Posisi Indonesia Naik ke Peringkat 3 di SGIE
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir menyebut posisi Indonesia dalam Global Islamic Indicator Rangking 2022 naik ke peringkat 3.
Data ini didasarkan pada laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) terbaru pada Selasa.
Posisi tersebut naik satu peringkat dibanding dengan tahun sebelumnya, yang menempati urutan ke-4.
"Alhamdulillah, kemarin ramai dibahas kita di posisi 4, sekarang sudah naik satu peringkat di posisi 3,"
kata Erick Thohir dilansir dari Antara, Rabu (27/12).
Erick bilang, posisi Indonesia di urutan ke-3 ini menggeser Uni Emirat Arat (UEA).
Dia pun optimis dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan mencapai posisi puncak.
"Ke depan, bismillah tentu kita ingin jadi nomor satu dunia," kata Erick.
Menteri BUMN itu mengatakan Indonesia berhasil masuk dalam 10 besar pada sejumlah sektor seperti keuangan Islam, makanan dan minuman halal, kosmetik dan obat-obatan halal busana, serta media dan rekreasi bertema Islam.
Untuk produk makanan halal, Indonesia berada di urutan ke-2. Sedangkan, pada busana halal, meraih peringkat ke-3.
Sementara, keuangan Islam berada di urutan ke-7. Media dan rekreasi di posisi ke-6. Kosmetik dan obat-obatan halal di peringkat ke-5.
"Tentu, ini hasil yang membanggakan dan menjadi pelecut untuk kita semua meningkatkan penetrasi produk halal Indonesia," kata Erick.
Menurut Erick, sudah sepantasnya Indonesia menjadi raja di industri halal. Mengingat populasi umat Islamnya menjadi yang terbesar di dunia.
Dia tak ingin Indonesia hanya menjadi penonton bagi industri halal dunia.
Namun demikian, masih ada satu sektor yang belum dikuasai oleh Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator Ranking yakni perjalanan ramah muslim.
Erick menyampaikan hal ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk mendongkrak potensi sektor perjalanan ramah muslim di destinasi unggulan Indonesia.
"MES sejak awal terus berkomitmen bahu-membahu bersama pemerintah, BUMN, swasta, dan seluruh pihak untuk terus meningkatkan pengembangan industri halal Indonesia,"
kata Erick.