Erick Thohir Sentil 6 Perusahaan BUMN Kurang Informatif, Ada Inalum Hingga Asabri
Sebelumnya, Erick menyebut ada 8, namun kemudian dia meralatnya dengan menyebut ada 6 BUMN.
Hal itu terlihat setelah dilakukan kategorisasi sesuai dengan keterbukaannya kepada publik.
Erick Thohir Sentil 6 Perusahaan BUMN Kurang Informatif, Ada Inalum Hingga Asabri
Erick Thohir Sentil 6 Perusahaan BUMN Kurang Informatif, Ada Inalum Hingga Asabri
- Erick Thohir: Saya Beri Kesempatan Perempuan untuk Isi Puncak Kepemimpinan BUMN
- Erick Thohir Pangkas 7 Perusahaan BUMN Karya Jadi 3 Saja, Begini Pembagian Tugasnya
- Erick Thohir Resmi Bubarkan 7 Perusahaan BUMN, Begini Nasib Karyawannya
- Erick Thohir Resmi Bubarkan Tujuh Perusahaan BUMN, Ini Daftar Lengkapnya
Menteri BUMN, Erick Thohir menyoroti keterbukaan informasi publik (KIP) dari setiap perusahaan pelat merah. Ternyata, ada 6 perusahaan yang dinilai masih kurang informatif.
Hal itu terlihat setelah dilakukan kategorisasi sesuai dengan keterbukaannya kepada publik. Sebelumnya, Erick menyebut ada 8, namun kemudian dia meralatnya dengan menyebut ada 6 BUMN.
Keenam perusahaan itu di antaranya PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum, PT Reasuransi Indonesia atau IndonesiaRe, PT Asabri, Perum Bulog, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau BPUI, dan PT Danareksa.
"Enam, salah, bukan delapan. Inalum, Reasuransi, Asabri, Perum Bulog, Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sama Danareksa," kata Erick usai BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024, di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (7/3) malam.
Dia menjelaskan, sejumlah hal yang dinilai menjadi musabab dari penilaian kategori merah KIP keenam BUMN tadi. Misalnya ada laporan yang tidak dilakukan secara berkala.
"Ya mungkin memang ada beberapa perusahaan seperti Danareksa juga tidak bisa memberikan informasi secara berkala," ucapnya.
Sementara itu, Perum Bulog di bawah kepemimpinan Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi mulai menunjukkan adanya keterbukaan.
"Tetapi kalau Bulog saya rasa sekarang sangat informatif dengan kepemimpinan pak Bayu Krisna, saya rasa dia sudah melalukan sosialisasi yang baik-baik, tapi memang itu yang kita dorong (menjadi transparan)," tuturnya.
"Mungkin yang lainnya memang tergantung dr informasi yang mau disharing sih, tapi tetap saya mau push supaya kita terus terbuka," tegas Erick Thohir.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku kecewa masih ada perusahaan pelat merah yang tidak informatif. Untuk itu, dia akan memanggil 8 BUMN yang masuk kategori merah pekan depan.
Erick mengacu pada penilaian Keterbukaan Informasi Publik (KIP) terhadap para BUMN. Meskipun mayoritas BUMN mampu meningkatkan skor KIP-nya, ternyata masih ada segelintir yang masuk kategori merah atau dicap sebagai tak informatif.
"Saya masih kecewa dengan masih ada delapan BUMN yang masih merah (kategori KIP). Tolong minggu depan panggil direksinya," ujar Erick dalam BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (7/3).