Erick Thohir Target Dividen BUMN 2024 Bisa Tembus Rp85 Triliun di 2024
Erick Thohir Target Dividen BUMN 2024 Bisa Tembus Rp85 Triliun di 2024
Erick memastikan program bersih-bersih BUMN terus berjalan.
Erick Thohir Target Dividen BUMN 2024 Bisa Tembus Rp85 Triliun di 2024
Erick Thohir Target Dividen BUMN 2024 Bisa Tembus Rp85 Triliun di 2024
- Erick Thohir Pasang Target Dividen BUMN Rp90 Triliun, Begini Strateginya
- Pemerintah Minta BUMN Setor Dividen Rp90 Triliun di 2025, Erick Thohir: Angka yang Fantastis
- Erick Thohir: Aset BUMN Naik dari Rp8.312 Triliun Jadi Rp10.402 Triliun
- Erick Thohir Hanya Selesaikan 79 PSN BUMN: Sebuah Target yang Tidak Mudah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dinilali telah berhasil melakukan transformasi BUMN. Salah satu indikatornya bisa dilihat dari besaran dividen BUMN kepada negara terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
"Kita merencanakan pada 2024 itu dividen ditargetkan sebesar Rp85 triliun atau naik dari Rp81 triliun (dividen 2023)," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (7/6).
Erick mengatakan, capaian apik BUMN merupakan buah dari kolaborasi yang baik antarpihak. Erick menyebut peran penting Komisi VI DPR yang selalu mengawal dan mendukung program BUMN, kerja sama kementerian dan lembaga lain, serta direksi dan komisaris BUMN yang bekerja keras melakukan transformasi. Juga komitmen semua tim di Kementerian BUMN untuk mewujudkan target.
Erick memastikan program bersih-bersih BUMN terus berjalan.
"Tadi seperti disampaikan teman-teman di Komisi VI, meski 90 persen ini kasus lama, tapi kami berkomitmen untuk melakukan bersih bersih BUMN terhadap oknum oknum tanpa pandang bulu bersama pihak kejaksaan, KPK dan Kepolisian. “ kata Erick.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi Kejaksaan Agung yang mau berkolaborasi untuk membongkar kasus besar di perusahaan BUMN. Seperti Jiwassraya, Garuda Indonesia, hingga Waskita Karya.
merdeka.com
"Kami membongkar kasus Jiwasraya sebesar Rp16,8 triliun, Garuda Rp8,8 triliun, Waskita Rp2,5 triliun, dan Asabri Rp22,8 triliun. Ini hal yang luar biasa dan kehormatan buat kami dari BUMN bisa terus berkolaborasi dengan Kejaksaan karena sudah membongkar kasus-kasus besar," ujar Erick Thohir saat ditemui wartawan usai kegiatan "Sound of Justice Road to Campus 2023" di Aseec Tower Universitas Airlangga Surabaya, dikutip Antara, Minggu (27/8).
Namun, pihaknya menyadari bahwa masih ada perusahaan-perusahaan BUMN yang bermasalah dari hasil audit.
"Masih ada yang lainnya (perusahaan BUMN bermasalah), tunggu tanggal mainnya saja," ucapnya.
Menurutnya yang sudah dilaporkan dan sedang didalami Tim Audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ialah Dana Pensiun.
"Yang kami laporkan waktu itu Dana Pensiun, tapi masih harus mendalami audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), akan laporkan ke Kejaksaan," ucap Erick.