Exhuma Diprediksi Jadi Film Korea Selatan dengan Pendapatan Tertinggi di 2024
Total pendapatan Exhuma hingga pertengahan Maret, dua kali lipat lebih besar dari film peringkat kedua 'Wonka'.
Total pendapatan Exhuma hingga pertengahan Maret, dua kali lipat lebih besar dari film peringkat kedua 'Wonka'.
- Exhuma Dominasi Hampir di Semua Nominasi Blue Dragon Film Awards 2024, Kira-kira Siapa Pemenangnya?
- Film 'Tebusan Dosa' Gandeng Showbox Korea Selatan yang Produseri 'Exhuma', Suguhkan Kisah Pengorbanan Seorang Ibu
- Film Exhuma Cetak Prestasi dengan Raih 6 Juta Penonton, Ini Ungkapan Hati Para Pemain
- Exhuma, Film Horor yang Dibintangi Lee Do Hyun dan Kim Go Eun, Tembus Rekor Presale
Exhuma Diprediksi Jadi Film Korea Selatan dengan Pendapatan Tertinggi di 2024
Exhuma Diprediksi Jadi Film Korea Selatan dengan Pendapatan Tertinggi di 2024
Exhuma disebut sebagai film berpendapat tertinggi di tahun 2024.
Sejak penayangan perdana pada 22 Februari di Korea Selatan, film ini berhasil meraup pendapatan USD58,7 atau setara Rp910 miliar.
Melansir Variety, total pendapatan Exhuma hingga pertengahan Maret, dua kali lipat lebih besar dari film peringkat kedua 'Wonka'.
Wonka dikabarkan memperoleh pendapatan sebesar USD24 juta atau setara Rp372 miliar.
Per tanggal 26 Maret Exhuma telah meraih 6,6 juta penonton.
Jumlah ini mengalahkan Wonka yang meraih 3,3 juta penonton dan The Birth Of Korea yang hanya meraih 1,1 juta penonton.
Di Korea Selatan, Exhuma tayang di 2021 layar yang artinya 62,73 persen jumlah layar di negara tersebut.
Di Indonesia, antusias masyarakat terhadap film yang dibintangi Kim Go Eun, Lee Do Hyun, Choi Min Sik, dan Yoo Hai Jin, juga sangat tinggi.
Feat Picture, sebagai distributor Exhuma di Indonesia mengumumkan pada Senin (11/3) sudah 1,2 juta orang menonton film ini.
Jika merujuk jumlah penonton, Exhuma menggeser Parasite sebagai film Korea Selatan terlaris di Indonesia.
Exhuma menceritakan perjalanan supernatural dua dukun yang diperankan oleh Kim Go Eun, Lee Do Hyun, ahli fengshui Choi Min Sik, dan pengurus jenazah Yoo Hai Jin.
Teror mulai muncul saat keempatnya membantu sebuah makam salah seorang keluarga kaya raya.
Jalan cerita ini juga mengangkat sedikit kisah masa invasi Jepang di Korea yang saat itu belum terpecah menjadi Korea Selatan dan Korea Utara.