Eximbank incar pembiayaan sektor industri topang kinerja tahun ini
Ditargetkan sektor ini akan menyerap pembiayaan mencapai 45,92 persen.
Indonesia Eximbank memfokuskan penyaluran pembiayaan tahun ini pada sektor industri. Sebab, pertumbuhan sektor industri dinilai terbantu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan nilai produk ekspor dan penciptaan lapangan kerja.
Direktur Eksekutif Eximbank Ngalim Sawega mengungkapkan, jika industri menjadi salah satu sektor pembiayaan yang bakal menopang kinerja perusahaan sepanjang 2016. Ditargetkan sektor ini akan menyerap pembiayaan mencapai 45,92 persen.
"Untuk itu kita tidak hanya berupaya memainkan peran sebagai penyedia pembiayaan yang dibutuhkan sektor berorientasi ekspor tetapi juga turut mendukung sektor substansi impor," kata Ngalim di Kantornya, Jakarta, Selasa (23/2).
Sementara, sektor lain yang akan menyerap pembiayaan diantaranya adalah pertanian dengan porsi target 12,09 persen, pertambangan 10,18 persen, pengangkutan 9,34 persen dan jasa dunia usaha 9,19 persen.
Mengenai pembiayaan, Indonesia Eximbank menargetkan akan tumbuh sebesar 20,19 persen menjadi Rp 87,7 triliun. Sementara, untuk penjaminan, pertumbuhan 2016 ditargetkan sebesar Rp 8,9 triliun atau 42,4 persen dari tahun ini.
"Kalau untuk volume trade finance kita targetkan sebesar USD 1 miliar, ini akan kita arahkan untuk mendukung proyek-proyek stratetgis," jelas dia.
Sementara pada kesempatan sama Direktur Pelaksana III Eximbank Basuki Setiadjid mengatakan pada tahun ini perusahaan membutuhkan dana mencapai Rp 22 triliun. Dana tersebut akan diperoleh dari penerbitan surat utang baik dalam bentuk rupiah maupun valuta asing.
"Yang dalam bentuk rupiah kita akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 10 triliun. Sisanya Rp 12 triliun akan dalam bentuk valas," terangnya.
Basuki mengungkapkan, pendanaan yang berasal dari valas akan diperoleh perseroan dari investor asing seperti dari China, Jepang, Hongkong, Singapura, dan Timur Tengah.
"Pendanaan valas dari investor global, penjajakan sudah dari Jepang, China, Hongkong, Singapura dan Timur Tengah karena Timteng mulai ekspansi. kita segera mengarrange bilateralnya targetnya di kuartal pertama," jelas dia.
Sementara untuk pendanaan dari dalam negeri dalam bentuk rupiah Eximbank sudah menerbitkan obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank II Tahap VII Tahun 2016 dan memperoleh dana sebesar Rp 4,25 triliun yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, perusahaan akan kembali menerbitkan obligasi III dengan mengincar dana sebesar Rp 6 triliun.
Namun, saat ini Eximbank masih meminta izin Otoritas Jasa Keuangan dalam penerbitan obligasi III tersebut.
"Yang Rp 6 triliun kami targetkan bisa di kuartal III atau IV tahun ini," tambahnya.
Menurutnya, dana tersebut akan digunakan Eximbank untuk melakukan pendanaan ekspor tahun ini. Pada 2015, pembiayaan Eximbank mencapai Rp 74,82 triliun atau naik 35,5 persen.
Baca juga:
Eximbank minta pemerintah segera cairkan PMN Rp 2 triliun
Kuartal II-2016, LPEI rencana terbitkan obligasi Rp 6 triliun
Menko Rizal minta aturan larangan ekspor bahan mentah direvisi
Pengamat sebut Indonesia terbelenggu kasus impor ayam dengan AS
RI jajaki peluang rambah pasar makanan laut United Kingdom
Anggota DPR ini malah tak setuju program Jokowi tekan dwelling time
BPDP: Pajak progresif CPO itu diskriminasi terhadap Indonesia
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.