Fakta di balik rencana Jokowi bangun kereta sedang Jakarta-Surabaya
Proyek sepanjang 750 kilometer itu diperkirakan bisa memangkas waktu tempuh Jakarta- Surabaya.
Indonesia akan meminta Jepang terlibat dalam pembangunan jaringan kereta Trans-Jawa. Proyek sepanjang 750 kilometer itu diperkirakan bisa memangkas waktu tempuh Jakarta- Surabaya.
Demikian dilaporkan Nikkei, kemarin, berdasarkan keterangan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan sejumlah pejabat pemerintah lainnya.
Proyek senilai 200 miliar Yen atau USD 1,81 miliar itu merupakan bagian dari rencana pembangunan jaringan kereta sepanjang 3.200 kilometer di seluruh Tanah Air yang dipatok Pemerintahan Jokowi tuntas 2019.
Presiden Joko Widodo pada, Kamis (26/5), berangkat menuju Jepang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Jokowi sapaan akrabnya melakukan kunjungan kerja sekaligus menghadiri undangan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengatakan, kunjungan Presiden Jokowi kali ini juga akan menghadiri pertemuan tambahan KTT G7.
Di pertemuan ini, pihak Jepang disebut akan menawarkan kereta yang lebih cepat dari biasanya kepada Indonesia. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menginginkan jarak antara Jakarta dan Surabaya lebih cepat, dikarenakan semua transportasi masih dilakukan di daratan.
"Pemerintah Indonesia yang jelas juga ingin Surabaya-Jakarta ini bisa lebih cepat. Karena memang pertama penyeberangan semua itu masih di permukaan (darat), sehingga arus jalannya kalau ada mobil lewat dan sebagainya masih harus di setop dulu," tutur Pramono.
Lalu apa saja fakta di balik megaproyek kereta sedang Jakarta-Surabaya ini? Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.
-
Apa yang di bangun oleh Staatsspoorwegen (SS) di Yogyakarta untuk menghubungkan jalur kereta api Batavia-Surabaya? Di wilayah Yogyakarta, mereka perlu membangun beberapa jembatan untuk jaringan jalur kereta api itu. Salah satu jembatan kereta api terbilang unik. Selain membentang di atas sebuah sungai, jembatan ini juga membentang di atas jalur kereta api milik perusahaan kereta api Belanda lainnya bernama Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang menghubungkan Semarang-Solo-Yogyakarta.
-
Di mana ekspedisi jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo dilakukan? Ekspedisi itu diprakarsai oleh Abdul Kholik sendiri, dengan menyusuri sejumlah bekas jalur baik yang relnya masih tersisa maupun telah berubah jadi pemukiman penduduk.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Bagaimana cara Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dikawal? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Mengapa jalur kereta api Kedungjati-Ambarawa-Magelang-Yogyakarta ditutup? Jalur kereta api Kedungjati-Ambarawa-Magelang-Yogyakarta dulunya merupakan jalur strategis militer Hindia Belanda. Namun sejak tahun 1976, jalur kereta api itu ditutup.
-
Jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo dibangun untuk tujuan apa? Saat itu, pembangunan jalur sejauh 88 kilometer itu dilakukan guna mengintegrasikan perusahaan-perusahaan gula di wilayah itu dan selanjutnya dikembangkan untuk pengangkutan hasil bumi seperti teh, kayu manis, dan tembakau.
Jepang ajukan syarat impor
Laporan Nikkei mengatakan, kabarnya, Jepang tertarik membangun kereta Trans-Jawa dan bersedia menyediakan pinjaman berdenominasi Yen jangka panjang dengan bunga rendah. Syaratnya, Indonesia mengekspor infrastruktur dari Jepang.
Targetnya, kontrak kerja sama proyek bisa diteken akhir tahun. Dengan begitu, konstruksi bisa dimulai tahun depan dan purna 2019.
Menurut Nikkei, Jepang memang menargetkan peningkatan nilai ekspor infrastruktur tiga kali lipat menjadi 30 triliun Yen pada 2020 dari sebelumnya 10 triliun Yen pada 2010. Untuk itu, Nippon mengincar proyek infrastruktur di sebagian besar Asia.
JK harap kereta cepat bisa dibangun 2017
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku, jika semua perjanjian dengan Jepang disetujui, maka pembangunan kereta sedang Jakarta- Surabaya bisa dilakukan di 2017.
"Itu bukan penawaran dari Jepang, itu proposal Indonesia untuk memperlancar jalur Timur Barat dari 100 km/jam mau ditingkatkan ke 150 km/jam," ujar wapres.
Waktu tempuh Jakarta-Surabaya hanya 5 jam
Pembangunan kereta sedang Jakarta-Surabaya merupakan salah satu langkah untuk mempersingkat waktu tempuh antar kedua daerah tersebut menjadi hanya lima jam. Menurut Wapres JK, waktu tempuh Jakarta-Surabaya melalui jalur jalan saat ini, selain jauh, juga terhambat oleh 1.000 perlintasan kereta tanpa palang pintu.
"(Pembangunan) tergantung nanti persetujuan. Kita usahakan tahun depan mulai karena itu penting untuk mempercepat Jakarta-Surabaya itu dari 8 atau 9 jam menjadi 5 jam," imbuh Wapres JK.
Bukan pembangunan baru
Wapres JK menegaskan proyek ini merupakan proyek rehabilitasi jalur kereta (railway), bukan proyek pembangunan seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengatakan kualitas rel kereta sudah cukup baik, namun sambungan rel kereta tersebut masih menggunakan dengan cara yang lama.
"Kualitas rel-nya sudah cukup bagus. Tapi sambungannya masih dengan cara lama, padahal teknologi sekarang telah berubah. Itulah kemudian akan diperbaiki," lanjutnya.
Jokowi pilih Jepang karena mampu selesaikan proyek tepat waktu
Presiden Jokowi, dalam lawatannya ke Jepang, diyakini bakal dimanfaatkan untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai proyek kereta Trans-Jawa kepada Perdana Menteri Shinzo Abe.
Kunjungan tersebut bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi G-7 di Ishe-Shima, sebelah tenggara Osaka. Indonesia bukan bagian dari kelompok tujuh negara maju tersebut.
Menurut Nikkei, Indonesia menginginkan sejumlah rencana pembangunan infrastruktur yang saat ini berjalan lambat kembali bergerak sesuai jadwal. Dan, Jokowi disebut menyukai track record Jepang yang kerap menyelesaikan proyek tepat waktu.