Ford hengkang dari Indonesia imbas penurunan harga komoditas
Industri otomotif tengah mengalami kemerosotan.
Ford Motor Indonesia (FMI) menyatakan akan menutup operasionalnya di Indonesia. Penutupan bisnis Ford rencananya akan dilakukan pada semester kedua tahun ini. Hal ini termasuk menutup dealer Ford dan menghentikan penjualan dan impor resmi semua kendaraan Ford.
Asian Development Bank (ADB) menilai keputusan Ford merupakan hal yang wajar. Alasannya, harga komoditas di dunia saat ini tengah menurun sehingga membuat prospek industri otomotif tidak terlalu baik. Selama ini, banyak industri tambang menggunakan mobil keluaran Ford, terutama di Indonesia.
-
Kenapa Hasjim Ning dijuluki 'Henry Ford Indonesia' di Amerika? Karena memiliki banyak keagenan mobil lah, Hasjim Ning dijuluki 'Raja Mobil Indonesia'.Bahkan di Amerika, dia sering dipadankan sebagai 'Henry Ford Indonesia'.
-
Bagaimana Ford mengembangkan Ford Mustang? Terinspirasi oleh keberhasilan Chevrolet Camaro, Ford kemudian mengembangkan Mustang berdasarkan platform Ford Falcon yang sudah ada.
-
Kenapa mobil Eropa menarik di Indonesia? Fitur-fitur yang dihadirkan oleh mobil Eropa sering dianggap lebih maju daripada yang lainnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mobil Eropa di Indonesia, dan banyak yang berpendapat bahwa harga yang dibayarkan sepadan dengan fitur-fitur yang ditawarkan.
-
Kapan model mobil Ford A dibuat? Model A dibangun antara tahun 1928 dan 1932.
-
Mengapa Ford mengembangkan Ford Mustang? Sejarah Mustang bermula pada awal tahun 1960-an, ketika Ford melihat adanya peluang pasar untuk mobil sport yang terjangkau dan bergaya.
-
Bagaimana Sule mendapatkan Ford Mustang Ecoboost? Ford Mustang Ecoboost, mobil keluaran Ford dengan harga sekitar Rp3 miliar, dibeli Sule sebagai hadiah untuk anak sulungnya, Rizky Febian, atas prestasinya di dunia musik.
Wakil Presiden ADB Bambang Susantono mengatakan penurunan harga komoditas ini dipengaruhi oleh melambatnya ekonomi Asia, khususnya China. Padahal, negara tirai bambu tersebut menyumbang 30 persen pertumbuhan Gross Domestic Produk (GDP) global dan Asia Pasifik sumbang 60 persen dari pertumbuhan GDP.
"Artinya, jika 30 persen melambat, harga komoditas turun maka bisnis yang akan berhubungan dengan komoditas mengalami situasi sulit. Kami melihat ada siklus seperti itu. Harapan kami akan ada adjustment di dalam ekonomi untuk menanggulangi hal ini," kata Bambang di Hotel Crowne Plaza, Jakarta, Kamis (28/1).
Direktur ADB untuk Indonesia, Steven R. Tabor menambahkan, menurunnya prospek industri otomotif juga disebabkan rendahnya harga minyak dunia.
"Kita tengah mengalami over supply (minyak) dan itu cukup banyak. Apalagi ada pemasukan minyak dari Iran ke pasar dunia. Jadi prospek industri itu dalam jangka pendek tidak terlalu bagus," kata Steven di tempat yang sama.
Meski industri otomotif merosot, akan ada industri lain yang justru memiliki kesempatan untuk berkembang pesat, seperti E-Commerce, pariwisata, perikanan dan lainnya. Ditambah lagi dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang kemungkinan bisa membuat pabrik untuk tekstil menjadi lebih baik.
"Jadi bagi industri yang akan hengkang memang agak berat namun di sisi lain penyerapan tenaga kerja di industri lainnya seperti yang tadi disebutkan sangat besar," jelasnya.
Baca juga:
5 Fakta di balik 'kaburnya' Ford dari Indonesia
Pemerintah sudah prediksi bisnis Ford bakal keok di Indonesia
Ford tutup operasi, bukti industri otomotif Indonesia berkembang
Ford hengkang, Gaikindo nilai persaingan pasar otomotif RI tinggi
Ini kata bos BKPM terkait tutupnya operasi Ford di Indonesia