BYD akan Memulai Produksi Mobilnya termasuk Denza di Indonesia pada Tahun 2026
Pemerintah Indonesia telah menetapkan batasan untuk impor BYD hingga akhir tahun 2025.
PT BYD Motor Indonesia sedang dalam proses pembangunan pabrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, yang terletak di Jawa Barat. Proyek pabrik ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025. "Pabrik di Subang bisa mulai beroperasi di awal 2026.
Akhir tahun 2025 pembangunan pabrik kami sudah selesai dan mulai 2026 semua model BYD yang dijual di Indonesia sudah diproduksi lokal," ujar Luther Panjaitan, Head of Marketing, PR & Government PT BYD Motor Indonesia, saat berbincang di Shenzhen, China, pada Kamis (28/11/2024).
Luther menambahkan bahwa saat ini, proyek pembangunan pabrik BYD masih berada dalam tahap konstruksi. Pembangunan ini merupakan bagian dari komitmen BYD untuk berinvestasi di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah memberikan batasan untuk importasi ke BYD hingga akhir 2025.
Ia memastikan bahwa mulai awal 2026, semua model mobil listrik BYD, termasuk sub-brand premiumnya, Denza, tidak akan diimpor lagi, melainkan akan diproduksi secara lokal di Indonesia.
Sampai November 2024, BYD telah meluncurkan empat model mobil listrik di Indonesia, yaitu BYD Seal, BYD Atto 3, BYD Dolphin, dan BYD M6. Selain itu, BYD juga berencana untuk mendatangkan mobil listrik premium Denza ke Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025.
Model pertama yang akan diperkenalkan adalah Denza D9. Model kendaraan multi-purpose vehicle (MPV) ini dipastikan akan dijual dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan pesaing di kelas yang sama.
"Kalau kita lihat kompetitornya itu dijual Rp 1,5 miliar, jelas kalau Denza D9 ini akan lebih murah dari kompetitor, tapi yang penting murah boleh tapi tidak murahan," ungkap Luther.
Denza kini menjadi identitas baru untuk merek premium
BYD berencana untuk meluncurkan lini mobil listrik mewahnya, Denza, di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025. Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, menegaskan bahwa Denza akan menjadi sub-brand premium BYD yang lebih terjangkau dibandingkan dengan merek-merek premium lainnya.
"Ya, saya bisa mengatakan ya (terjangkau). Jika pelanggan Indonesia berbicara tentang premium, mereka akan berpikir wah, jauh dari saya. Padahal ini adalah suatu hal yang bisa dijangkau, tentu saja kami ingin membuat Denza menjadi lebih kompetitif. Ini juga merupakan salah satu strategi bisnis," ungkap Eagle saat wawancara di Shenzhen, China, pada Rabu (27/11/2024).
Dia juga menambahkan bahwa salah satu tujuan utama BYD dalam menghadirkan Denza ke Indonesia adalah untuk memperkenalkan serta memberikan identitas baru terkait merek Luxury dan Premium. "Kami ingin orang-orang memiliki pemahaman baru, pemahaman baru tentang brand premium," jelasnya.
Dengan langkah ini, BYD berharap dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap mobil premium, sehingga lebih banyak orang dapat merasakan pengalaman berkendara yang mewah tanpa harus mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Denza di pasar Indonesia.
Denza bukan hanya sekadar mainan bagi orang-orang kaya
Kami berencana untuk memanfaatkan teknologi BYD yang telah mengalami kemajuan pesat serta merupakan inovasi terbaru. Tujuan kami adalah untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih variatif, tidak hanya memberikan kesan premium dan mewah pada kendaraan, tetapi juga memperkenalkan teknologi dan fitur unggulan yang ditawarkan oleh BYD," kata Eagle.
Sebelum memutuskan untuk memperkenalkan Denza di Indonesia, Eagle mengungkapkan bahwa ia telah mendengar pandangan umum yang mengatakan bahwa mobil listrik (EV) termasuk barang mahal. "Ada beberapa komentar dan pendapat dari industri yang menyatakan bahwa EV itu mahal. Banyak yang beranggapan bahwa EV hanya bisa diakses oleh orang-orang kaya. Oleh karena itu, kami berusaha untuk mengubah pola pikir dan pemahaman tersebut," tambahnya.