Perjalanan BYD, Dari Pabrik Baterai Ponsel hingga Melahirkan Mobil Listrik Premium Denza
Pencapaian BYD saat ini merupakan hasil dari perjalanan panjang yang dimulai pada tahun 1994.
BYD saat ini telah menjelma menjadi produsen mobil listrik dengan keuntungan tertinggi di dunia. Perusahaan mobil listrik yang berasal dari China ini berhasil melampaui pendapatan Tesla untuk pertama kalinya pada kuartal III tahun 2024. Pada periode tersebut, BYD mencatatkan pendapatan sebesar 201,1 miliar yuan, yang setara dengan US$ 28,24 miliar.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 24 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, Tesla hanya memperoleh pendapatan sebesar US$ 25,2 miliar dalam waktu yang sama. Keberhasilan BYD ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Perjalanan perusahaan ini dimulai pada tahun 1994, ketika BYD awalnya berfokus pada produksi baterai isi ulang.
"30 tahun yang lalu, di tempat ini juga di Shenzhen, BYD memulai perjalanan kami dari memproduksi baterai isi ulang hingga layanan telepon seluler," ungkap General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang, di Kantor Pusat BYD, Shenzhen, China, pada Senin (25/11/2024).
Liu melanjutkan bahwa pada masa itu, BYD sudah mampu memproduksi tiga jenis baterai, yaitu nikel, lithium-ion, dan hidrogen.
"Kita sangat beruntung mendapatkan pengakuan dari Motorola dan Nokia di dunia telepon pintar. Saat itu, ketika Nokia menjadi yang terlaris, menguasai lebih dari 30 persen pangsa pasar. Lalu 30 persen ponsel Nokia yang diproduksi saat itu dibuat oleh BYD. Saat itu, BYD menyediakan baterai isi ulang untuk Motorola dan Nokia," jelasnya.
Namun, setelah menjadi Original Equipment Manufacturer (OEM) bagi Motorola dan Nokia, BYD menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan tersebut adalah kekhawatiran dari produsen ponsel bahwa BYD akan mulai memproduksi dan membangun merek ponsel pintar sendiri.
"Untuk mengusir kekhawatiran mereka, kami menyertakan satu kalimat di brosur kami. BYD tidak akan pernah mulai memproduksi telepon pintar," kata Liu. Dengan langkah tersebut, BYD berusaha meyakinkan mitra bisnisnya bahwa fokus mereka tetap pada produksi baterai dan mobil listrik.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini berhasil membangun reputasi yang kuat di industri otomotif, terutama dalam segmen kendaraan listrik. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa inovasi dan komitmen jangka panjang dapat membawa perusahaan ke puncak prestasi, seperti yang telah dicapai oleh BYD saat ini.
BYD telah mulai terjun ke dalam industri otomotif
Setelah 10 tahun berfokus pada produksi ponsel, BYD akhirnya melangkah ke sektor otomotif. Perusahaan ini melakukan akuisisi terhadap perusahaan milik negara untuk mendapatkan izin dalam memproduksi mobil, dan mulai memproduksi kendaraan konvensional pada tahun 2010. Pada tahun 2008, BYD meluncurkan mobil hybrid pertama di dunia yang dikenal dengan nama f3dm.
Singkatan "dm" merujuk pada dual mode EV atau hybrid. Dengan awal yang berfokus pada pembuatan baterai, BYD perlahan-lahan berkembang menjadi produsen mobil listrik dan komponen kendaraan elektrik yang inovatif.
"Pada tahun 2014, kami menghadiri Beijing International Expo. Kami memamerkan konsep MPV pertama kami, yaitu ET. Jadi, BYD atau Build Your Dreams adalah perjalanan bagi kami untuk menciptakan impian, membeli impian dan akhirnya mewujudkan impian kami. Untuk memperingati 30 tahun sejarah BYD, kami membuka Museum BYD di Shenzhen minggu lalu. ET yang kami pamerkan 20 tahun lalu ini juga ada di Museum BYD," Liu menjelaskan.
Dengan langkah ini, BYD menunjukkan komitmennya dalam inovasi dan perkembangan teknologi di industri otomotif.
Kemunculan Denza, mobil listrik mewah
Denza adalah sub-brand yang dimiliki oleh BYD, yang khusus memproduksi mobil listrik premium. Perusahaan ini awalnya merupakan hasil kerjasama antara BYD dan Daimler AG, yang merupakan induk dari Mercedes-Benz.
"Denza didirikan dengan kepemilikan 50:50 pada 2010. Kemudian, ditingkatkan menjadi 90 persen di 2021. Hingga akhirnya 2024 menjadi 100 persen (milik BYD)," ungkap Liu.
Di bawah ini adalah perjalanan BYD dalam mengembangkan Denza sebagai sub-brand mobil listrik kelas atas yang direncanakan akan hadir di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025.
- 2010: BYD dan Daimler AG mendirikan Shenzhen Denza New Energy Vehicle Co., Ltd. di Shenzhen, China, dengan masing-masing perusahaan memegang 50% saham.
- 2012: Konsep Denza EV diperkenalkan di Beijing Auto Show.
- 2013: Prototipe Denza EV ditampilkan di Shanghai Auto Show.
- 2014: Denza EV (Denza 300), sedan listrik mewah pertama dari Denza, diluncurkan dengan jarak tempuh 300 km.
- 2016: Denza 400 diluncurkan, menawarkan peningkatan jarak tempuh menjadi 400 km.
- 2018: Denza 500 diluncurkan dengan jarak tempuh 500 km serta desain yang diperbarui.
- 2019: Denza X, SUV listrik mewah pertama dari Denza, diluncurkan. Mobil ini dibangun di atas platform BYD Tang dengan sentuhan desain dari Mercedes-Benz.
- 2022: Denza D9, MPV mewah pertama dari Denza, diluncurkan dan tersedia dalam versi plug-in hybrid (PHEV) serta baterai listrik (BEV).
- 2023: Denza meluncurkan seri N, dimulai dengan Denza N7 (listrik) dan Denza N8 (PHEV). Denza berhasil meraih posisi penjualan kumulatif No. 1 di pasar MPV.
- 2024: BYD mengakuisisi 100% saham Denza dan meluncurkan Denza Z9 GT. Denza juga mulai memasuki pasar internasional di Kamboja, Singapura, Thailand, dan Hong Kong, serta mencapai lebih dari 300.000 pesanan kumulatif secara global.